Bom Meledak di Polrestabes Surabaya
Pelaku Bom Bunuh di Surabaya Belajar ke Dita, Begini Mereka Mendoktrin Anak-anaknya
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan, para pelaku ini belajar ke Dita untuk melakukan teror.
BANJARMASINPOST.CO.ID, Surabaya - Para pelaku serangan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Polrestabes Surabaya, dan Sidoarjo merupakan satu keluarga dan merupakan satu jaringan.
Sebanyak 13 pelaku tewas dan salah satunya adalah pemimpin mereka, yakni Dita Oeprianto (Sebelumnya tertulis Supriyanto).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan, para pelaku ini belajar ke Dita untuk melakukan teror.
Mereka ini melakukan pertemuan setiap minggu di rumah Dita di Rungkut Surabaya, Jawa Timur.
"Mereka ini satu jaringan, satu guru. Gurunya Dita ini. Mereka didoktrin pemahaman-pemahaman teror," jelas Machfud di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018) pagi.
Baca: Satu Terduga Teroris Tewas, Saksi Sebut Ada 3 Anak di Tempat Baku Tembak Densus 88
Machfud menuturkan, mereka berkumpul setiap minggu sejak lama.
Mereka melakukan doktrin dan melihat film-film soal terorisme.
Tidak hanya para orang tua, kata Machfud, tapi anak-anaknya juga ikut menjalani doktrin dari Dita.
"Bahkan, anak-anak pelaku dilarang sekolah. Kalau ditanya home schooling, itu tidak benar. Ya tak boleh sekolah.
Anak-anak didoktrin terus ditontonkan video pemahaman," ucap Machfud.
Baca: Disergap Densus 88, Terduga Teroris di Manukan Surabaya Sempat Matikan Jaringan Listrik
Ledakan Bom Sambut Kedatangan Wali Kota Risma di Lokasi Baku Tembak di Manukan Surabaya |
![]() |
---|
Tak Sesuai Ajaran Islam, Anak Pelaku Bom di Sidoarjo Selalu Menolak Ajakan Ayah Berjihad |
![]() |
---|
Disergap Densus 88, Terduga Teroris di Manukan Surabaya Sempat Matikan Jaringan Listrik |
![]() |
---|
Satu Terduga Teroris Tewas, Saksi Sebut Ada 3 Anak di Tempat Baku Tembak Densus 88 |
![]() |
---|
Terduga Teroris yang Disergap Densus 8 di Manukan Adalah Pasangan Suami Istri Tiga Anak |
![]() |
---|