Berita Banjarmasin
Mahasiswa Bawa Bukti-bukti Pelanggaran di Beberapa SPBU, Penjelasan Pertamina Tak Memuaskan
Kelangkaan premium di beberapa SPBU di Kalsel terus menuai reaksi para mahasiswa.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kelangkaan premium di beberapa SPBU di Kalsel terus menuai reaksi para mahasiswa.
Setelah menggelar aksi turun ke jalan untuk memprotes kelangkaan BBM tersebut, mahasiswa kembali mendatangi Gedung DPRD Kalsel untuk meminta penjelasan terkait fenomena itu.
Pertemuan pun digelar di ruang Komisi III DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat dengan dihadiri perwakilan Pertamina dan Hiswana Migas.
Sayangnya dalam pertemuan itu belum menghasilkan titik temu, lantaran perwakilan Pertamina tak bisa membeberkan kuota BBM yang bersubsidi maupun yang tidak bersubsidi.
Baca: Jadwal Buka Puasa Hari Kedua Jumat 18 Mei 2018, Ramadhan 1439 H 27 Kota Besar & Doa Buka Puasanya
Baca: Doa Buka Puasa Ramadhan 2018 Beserta Sunah-sunah Rasulullah SAW Terkait Berbuka Puasa
Baca: Menyesal Pun Tak Ada Atinya! Postingan Mengerikan Tentang Isalm Terlanjur Bikin Orang Marah
Sementara, mahasiswa menyodorkan adanya bukti-bukti pelanggaran yang terjadi di beberapa SPBU.
"Ini saya punya semua dokumen penyelewengannya. Masak mendahulukan pelangsir dari pada warga. Sudah kami foto jeriken atau taksi atau mobil modifikasi, yang melangsir dan ini yang mengakibatkan sering habisnya premium, Pasti ada permainan ini," kata Toha Retob, perwakilan mahasiswa dari Badan Eskutif Mahasiswa se-Kalsel.
Dia tak puas dengan penjelasan Pertamina dan Hiswana Migas.
"Tentu ini sangat merugikan masyarakat. Ini pasti ada permainan, buktinya kita minta surat penyataan hitam diatas putih saja Pertamina tak mampu penuhi. Kita harus minta tegas sanksi yang ada," tandasnya.
Baca: Muhammad Choir, Mas Ganteng Terduga Teroris yang Ditangkap Itu Bikin Banyak Wanita Terkejut
Bahkan dalam Audiensi antaramahasiswa dengan pihak Pertamina yang difasilitatori oleh komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Pertamina dinilai tidak sesuai prosedur dari kuota yang sudah ditentukan oleh Kementerian ESDM .
Prosedur penentuan jumlah kuota BBM setelah diketuk oleh DPR RI dan diserahkan ke Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk didistribusikan ke daerah-daerah.
Mahasiswa menilai alasan cuaca dinilai tidak rasional.
Premium itu ada tapi disalahgunakan oleh pihak pelansir.
Baca: Bapuasa Ramadhan Selama 20 Jam, Muslim Swedia, Islandia, dan Norwegia Tetap Sabar Menunggu Bedug
Pihak Pertamina, Eddo Satrio selaku sales eksekutif BBM kantor Perwakilan Pertamina Banjarmasin, mengatakan, sejauh ini pengawasan dan penyaluran pihaknya sudah laksanakan.
"Hingga mei ini ada empat SPBU yang kami tegur, sebab ditengarai ada pelangsir," terang Eddo.
Namun perihal kuota BMM dia menjelaskan bukan kewenangannya.
Termasuk ketika Lutfi selaku pengawas pendistribusian BBM, kuota BBM khusus untuk premium tidak ada pengurangan untuk Kalsel.
"Kuota BBM, untuk Kalsel disalurkan Premium 7.000 kiloliter, Pertalite 5.000 kiloliter dan Pertamax 3.000 Kiloliter. Jadi tak ada pengurangan untuk premium," kata Litfi menambahkan.
