Bukan Sekedar Luka Bakar, 'Mereka Ditembak'

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seorang warga yang tinggal di Jalan Pegadaian, belakang Mitra Plaza, Umar, melihat korban kerusuhan yang terjadi pada 23 Mei 1997.

Luka-luka pada jenazah yang ditemukan, bukan hanya sekedar luka bakar akibat kebakaran yang terjadi.

"Mereka ditembak," ungkap Umar pelan, Selasa (22/5).

Malam itu, sore menuju magrib hingga malam, api menyala di bangunan yang awalnya berbentuk huruf H tersebut.

Sejumlah petugas kebakaran dan kepolisian mulai merapat ke gedung di tepi Jalan Pangeran Antasari tersebut.

Baca: Hari Ini, 21 Tahun Silam, Syahrini Selalu Tabur Bunga di Depan Mitra Plaza

"Setelah jam sembilan malam, di radio ada pengumuman kalau masyarakat dilarang keluar di atas pukul 12 malam," cerita Umar.
Pengumuman itu beredar pada malam terjadinya kebakaran di Mitra Plaza.

Malam itu, mendengar kejadian tersebut, sebagai masyarakat yang rumahnya cukup dekat terhadap tempat kejadian, mendatangi gedung Mitra Plaza.

Namun dilarang mendekat oleh petugas yang berjaga.

"Waktu itu tidak ada yang boleh masuk," imbuhnya.

Baca: Ayu Ting Ting Memang Tajir Melintir, Lihat 7 Mesin Uang yang Jadi Sumber Kekayaannya

Ia juga ingat, terjadi penjarahan.

Banyak ruko yang barang-barangnya dagangannya hilang.

"Ketika saya di samping bangunan Mitra Plaza, banyak orang yang merusak roko-ruko. Mereka memukul kacanya dan mengambil barang," ucap Umar, mengakhiri cerita.

Sementara itu, cerita Satpam Mitra Plaza, Husaini, ketika kejadian dirinya tidak berada di tempat.

Baca: HASIL Piala Thomas 2018 - Marcus Gideon Merasa Nama Baiknya Dicemarkan Media Bangsa Sendiri

Melainkan di rumahnya, Jalan Teluk Tiram, Banjarmasin.

Kalau serkarang, semua sudah berbeda dibandingkan bangunan sebelumnya.

"Dulunya sebelum insiden tersebut, bangunan Mitra Plaza seolah berbentuk huruf H. Kemudian sekarang, seolah huruf T yang pendek di bagian tengahnya," ujarnya.