Berita Internasional

Ibunda Razan al Najjar Mengaku Anaknya Memang Jadi Incaran Penembak Jitu Israel, Ini Kisah Pilunya

Razan Najjar kala itu masih menggunakan rompi paramedis, tak bersenjata, tak melakukan ancaman apapun dan hanya sibuk menolong yang terluka.

Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
Kolase Tribun Lampung
Sabreen, ibunda Razan Al Najjar memperlihatkan baju putrinya berlumuran daerah dan foto Razan al Najjar 

BANJARMASINPOST - Palestina berduka usai ditinggalkan seorang perawat Gaza, Razan al Najjar.

Razan al Najjar ditembak oleh pasukan militer Israel tepat di dadanya pada 2 Juni 2018.

Meski Razan Najjar kala itu masih menggunakan rompi paramedis, tak bersenjata, tak melakukan ancaman apapun dan hanya sibuk menolong para demonstran yang terluka.

Ribuan orang menghadiri pemakamannya, termasuk rekan-rekannya dari paramedis Gaza yang lain.

Ayah dan ibu Razan Najjar membawa seragam medis berlumuran darah yang dia kenakan saat tertembak.

"Dia sering pulang dengan pakaian putih yang berubah jadi merah. Itu darah para korban yang dia tolong hari itu. Tapi merah kali ini adalah darahnya sendiri," kata Ashraf, ayah Razan Najjar.

Baca: Usai Pemakaman, Beredar Foto Wanita Tentara Israel Asal Amerika Penembak Razan Najjar, Ini Profilnya

Sementara itu, dilansir banjarmasinpost.co.id dari tribunlampung, Middleeasteye menyebutkan ibunda Razan Najjar, Sabreen mengungkap fakta baru mengenai kematian putrinya.

"Mereka (pasukan Israel) tahu (Razan) Najjar. Mereka tahu dia adalah paramedis yang bertugas sejak 30 Maret,"

"Peluru itu bukan peluru acak. Israel memang menargetkan (Razan) Najjar dan itu peluru ledak langsung ditembak ke dadanya, itu ulah para penembak jitu Israel," ujar Sabreen.

Sabreen, ibunda Razan Al Najjar memperlihatkan baju putrinya berlumuran daerah
Sabreen, ibunda Razan Al Najjar memperlihatkan baju putrinya berlumuran daerah (Middleeasteye)

Terungkap pula bahwa sebelumnya, Razan Najjar mungkin telah membuat geram para pasukan Israel.

Dua minggu sebelum kematian Razan Najjar, seorang petugas medis bernama Mousa Abu Hassanein juga ditembak mati oleh militer Israel.

Baca: Perawat Cantik Palestina, Razan Najjar Tewas Ditembak Tentara Israel, Maher Zain pun Turut Berduka

Baca: Ribuan Rakyat Palestina Hadiri Pemakaman Razan Najjar, Pesawat Israel Kembali Menyerang

Kematian Mousa menyisakan duka yang mendalam serta kemarahan dari para sukarelawan medis di jalur Gaza, termasuk Razan Najjar.

Namun Razan Najjar bukan tipe orang yang hanya diam, dia justru melakukan wawancara yang dipublikasikan ke media sosial.

Ini salah satu sikap yang menarik perhatian Israel pada dirinya.

Razan Najjar
Razan Najjar (Kolase Serambi Indonesia)

Dalam wawancara tersebut, Razan Najjar berkata, "Kami menyaksikan banyak serangan oleh pasukan Israel, termasuk paramedis dan wartawan yang menjadi sasaran. Padahal seharusnya mereka dilindungi".

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved