Fenomena Miras Oplosan

Zenith Sulit Didapat, Pemabuk Tak Kehilangan Akal, Dua Bahan Ini Dioplos jadi Minuman Memabukkan

Di Kabupaten Kotabaru, contohnya, kini marak mengonsumsi miras dengan mengoplos obat batuk

Editor: Eka Dinayanti
zoom-inlihat foto Zenith Sulit Didapat, Pemabuk Tak Kehilangan Akal, Dua Bahan Ini Dioplos jadi Minuman Memabukkan
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Tidak ada rotan akar pun jadi.

Pribahasa itu pas bagi pelaku penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (narkoba) di beberapa daerah di Banua.

Di Kabupaten Kotabaru, contohnya, kini marak mengonsumsi miras dengan mengoplos obat batuk

Fenomena prilaku buruk pelaku itu terjadi setelah gencarnya aparat kepolisian memberantas narkoba khususnya carnophen atau zenith.

Hal ini membuat para para pelaku beralih mengoplos obat batuk seperti k***x dengan minuman energi.

Baca: Kisah Petugas Kamar Mayat RSUD Ulin: Serem Anak Istri Dihantui, Rumah Tiba-tiba Bau Busuk

Para pelaku cukup mudah mendapatkan bahan untuk mengoplos keduanya lantaran bisa dibeli di toko atau warung.

Abul (bukan nama sebenarnya) kepada BPost, mengaku mudah mendapatkan k***x sebagai satu jenis obat untuk disalahkangunakan.

“Cukup beli di warung biasa. Kalau di toko obat atau apotek jarang mau melayani (menjual)," tutur Abul, Rabu (20/6).

Abul menyebut satu kotak k***x isi 30 renteng dibeli Rp 50 ribu.

Baca: 5 Manfaat Mandi Pagi Sebelum Subuh, Salah Satunya untuk Kesuburan Wanita

"Beli minuman energi Rp 6.000. Jadi cukup menyediakan uang Rp 56 ribu. Kedua bahan itu sudah bisa dioplos dan dikonsumsi,” akunya.

Dia memanfaatkan kedua jenis bahan itu, karena zenith susah didapat dan kini harganya mahal.

“Mengonsumsi obat itu dioplos dengan minuman energi bisa membuat mabuk, asal tidak dalam jumlah banyak,” ungkap lelaki itu santai.

Kata Abul, usai minum kepala menjadi pusing karena obat batuk itu ada campuran dexstro.

“Dexstronya itu yang bikin mabuk," ucapnya.

Baca: Ini Alasan Mengapa Perempuan Hamil yang Suka Minum Kopi Bikin Bayinya Jadi Obesitas

Kebiasaan tidak baik ini juga dilakoni Ayung (juga bukan nama sebenarnya).

Lelaki ini mengaku kerap mengonsumsi salah satu jenis obat yang masih mudah didapat di toko atau warung-warung biasa.

Dia mengonsumsi obat bebas terbatas untuk mabuk, lantaran harga zenith mahal dan susah didapat.

Terlebih, setelah zenith bukan masuk dalam golongan narkotika sehingga tidak mudah didapat.

"Mabuk juga kalau kita banyak mengoncumsi obat batuk k***x. Saya memilih rasa jahe dicampur minuman energi. Reaksinya kalau kebanyakan bisa linglung (pelupa)," tutur Ayung.

Kebiasaan buruk itu juga dilakoni Anang. Dia mendapat obat bebas terbatas seperti k***x cukup beli di warung.

"Beli seperti pembeli biasa. Tanya ada k***x, langsung dijuali. Tidak sembunyi-sembunyi menjualnya," terangnya.

Kecuali, sebut dia, membeli satu kotak, penjual tidak menjual langsung dengan kotaknya, tapi dalam bentuk rentengan.

"Biasa isi satu kotak 30 sachet. Harga Rp 50 ribu sudah sama minuman energi," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved