Erupsi Gunung Agung
Gunung Agung Erupis Hingga Senin (2/7/2018) Pagi, Ini Analisis Lengkap PVMBG
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejak 27 Juni hingga 2 Juli 2018 pukul 09:00
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMLAPURA – Erupsi Gunung Agung masih terus terjadi hingga hari ini, Senin (2/7/2018).
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejak 27 Juni hingga 2 Juli 2018 pukul 09:00 WITA, ketinggian kolom erupsi (gas dan abu) cenderung menurun namun tidak terlalu signifikan yaitu dari 2500 m di atas puncak menjadi pada kisaran 200-2000 m di atas puncak.
Pada malam dan dini hari, masih teramati sinar api (glow) di atas kawah.
Baca: Head to Head & Prediksi Skor Brazil vs Meksiko 16 Besar Piala Dunia 2018 Live TransTV, Neymar Main
Hal ini mengindikasikan adanya material lava segar dengan temperatur tinggi di dalam kawah dan masih adanya pergerakan magma ke permukaan.
Aktivitas seismik Gunung Agung masih didominasi oleh gempa-gempa dengan konten frekuensi rendah (hembusan dan letusan).
Baca: Bak Syekh Puji, Pria 40 Tahun Ini Nikahi Gadis 11 Tahun yang Ternyata Teman Anaknya
Jumlah Hembusan dari 28 Juni hingga 2 Juli 2018 mengalami penurunan dari 69 kejadian per hari menjadi 14 kejadian per hari.
Meskipun mengalami penurunan, namun jumlah Hembusan masih tinggi.
Gempa letusan terakhir terekam berturut-turut pada 2 Juli 2018 pukul 06:19 WITA, 06:41 WITA dan 06:55 WITA.
Tremor menerus sudah tidak terekam sejak 29 Juni pukul 05:00 WITA.
Gempa-gempa frekuensi tinggi (Gempa Vulkanik dan Tektonik Lokal) terekam sekitar 2 kejadian per hari.
Amplitudo seismik Gunung Agung mengalami peningkatan tajam pada 28 Juni 2018 mulai sekitar pukul 09:00 WITA.
Amplitudo seismik menurun tajam pada 29 Juni 2018 pukul 05:00 WITA.
Setelah itu, pola amplitudo seismik cenderung berfluktuasi dan belum menunjukkan pola peningkatan yang jelas.
Sebelum mengalami erupsi 28-29 Juni 2018, permodelan deformasi mengindikasikan terjadinya penggembungan (inflasi) tubuh Gunung Agung secara cepat dengan uplift mencapai 1 cm.
Pasca erupsi 29 Juni - 1 Juli 2018, tubuh gunung sedikit mengalami pengempisan (deflasi) namun sistim vulkanik belum sepenuhnya stabil.
