Serambi Ummah

Ini Hukumnya Memotong Bulu dan Kuku Saat Hendak Berkurban di Bulan Dzulhijjah & Hari Raya Idul Adha

Umat Islam yang memiliki kemampuan finansial dan memang berniat hendak menyembelih hewan kurba

Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Didik Triomarsidi
zoom-inlihat foto Ini Hukumnya Memotong Bulu dan Kuku Saat Hendak Berkurban di Bulan Dzulhijjah & Hari Raya Idul Adha
dreamesradio.com
ilustrasi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Besok Senin (13/8/2018) umat Islam bakal memasuki 1 Dzulhijjah 1439 H.

Bulan Dzulhijjah identik dengan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban.

Hari raya ini biasanya diperingati tiap 10 Zulhijjah.

Umat Islam yang memiliki kemampuan finansial dan memang berniat hendak menyembelih hewan kurban ternyata tak sekadar membeli hewannya, lalu menyembelihnya atau menyerahkannya ke panitia kurban untuk disembelihkan.

Baca: Ustadz Abdul Somad Berbagi Amalan Sunah di Bulan Dzulhijjah yang Bisa Dikerjakan, Ini Paling Utama

Sebelum yang bersangkutan menyembelih hewan kurbannya, ternyata ada aturan khusus yang bisa dilakukan.
Aturan ini tak wajib melainkan sunah saja hukumnya dan hanya berupa anjuran bagi yang ingin melakukannya, yaitu tak boleh memotong segala bulu (seperti rambut dan bulu-bulu lainnya di badan) dan kuku sebelum hewan kita disembelih.

Anjuran ini berlaku selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yakni dari tanggal 1 Zulhijjah hingga 10 Zulhijjah.

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam video ceramahnya di YouTube, dipublikasikan oleh Al Mahadhir pada 9 Februari 2018, disebutkan sebuah hadis Nabi Muhammad SAW tentang ini.

Baca: Amalkan Zikir ini Sekali Sehari Saja Selama 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, ini Keutamaan Dahsyatnya

"Menurut Imam Syafi'i, ini anjuran saja. Hadisnya ada, artinya kira-kira, ketika melihat hilal Dzulhijjah dan mau berkurban, maka tahanlah rambut dan kuku. Artinya, jangan dulu dipotong rambut dan kuku di badan dari tanggal 1-10 Zulhijjah," jelasnya.

Di video lainnya, Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan tentang anjuran ini.

Dipublikasikan oleh akun YouTube Ceramah Pendek pada 6 Agustus 2017, disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, begini artinya.

"Jika Anda mendapati awal Zulhijjah dan berkeinginan berkurban maka jangan sekali-kali memotong rambut dan kuku di seluruh tubuhnya."

Larangan ini berlaku dari tanggal 1-10 Zulhijjah.

Baca: Keistimewaan dan Amalan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Serta Ganjaran Dahsyatnya dari Allah

Walau begitu, ada beberapa ulama menafsirkan, larangan itu memang berlaku di 10 hari awal bulan Zulhijjah, namun bisa juga dimulai sejak yang bersangkutan mengucapkan niatnya.

"Misalnya, pas 1 Zulhijjah belum ada niat. Baru kepikiran pengen berkurban pas tanggal 5, terus berniatlah tanggal 5 itu. Kemudian, duit untuk beli hewannya baru ada tanggal 7, maka larangan memotong bulu dan kuku di badan ini mulai berlaku sejak niat diucapkan. Kalau baru berniatnya tanggal 5, ya mulai berlakunya tanggal 5 itu, berakhirnya tanggal 10," jelasnya.

Menurut penafsiran para ulama, tujuan larangan ini adalah untuk memberikan keistimewaan agar Allah mengampuni dosa-dosa yang bersangkutan yang ada di helai rambut paling atas hingga ujung kuku.

Kita dilarang pula memotong bulu dan kuku kita sebelum hewan kita disembelih, karena dikhawatirkan saat dipotong kita belum beristigfar dan nantinya bagian badan kita yang dipotong itu terpisah pengampunan dosanya oleh Allah.

"Nanti bagian tubuh kita yang dipotong itu bisa bersaksi di akhirat, ternyata katanya saya belum diampuni sementara hewan kurbannya belum dipotong. Kan mulut kita di akhirat nanti dikunci, nggak bisa ngomong, jadi nanti bagian-bagian tubuh lainnya yang berbicara," ungkapnya.

Hukum memotong bulu dan kuku badan saat hendak berkurban ini hukumnya sunah.

"Tak dipotong pun tak apa-apa, hanya saja kita tak dapat pahalanya," lanjutnya.

Kemudian, setelah hewan kurban kita disembelih dan sebelum memotong bulu dan kuku, kita harus menghadap kiblat lalu mengucapkan doa Iftitah, memohon ampun kepada Allah lalu potonglah bulu dan kuku kita.

Berikut ini doa iftitahnya beserta artinya dikutip dari bersamadakwah.net.

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Artinya:
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan Semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.

Masih menurut Ustadz Adi Hidayat, selama ini, sering ada kesalahan informasi di kalangan umat Islam Indonesia bahwa yang dipotong adalah bulu dan kuku hewan kurbannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat ini tidak benar.

"Buat apa potong-potong kuku hewan? Yang ada malah menyakiti mereka. Baru dipegang kaki sapinya mau dipotong kukunya, sudah ditendangnya kita. Yang benar, yang dipotong adalah bulu dan kuku badan orang yang berkurbannya," tegasnya.

Panduan dan Syarat Memotong Kuku dan Bulu Badan Saat Hendak Berkurban Hari Raya Idul Adha:
1. Ucapkan niat hendak berkurban
2. Mampu membeli hewan kurbannya
3. Tak boleh memotong segala bulu dan kuku di badan kita sebelum hewan kita disembelih, berlaku dari saat niat diucapkan hingga hewan selesai dipotong
4. Sembelih hewannya saat hari raya Idul Adha, bisa kita potong sendiri atau diserahkan ke panitia kurban
5. Setelah hewan disembelih dan sebelum memotong bulu dan kuku, menghadaplah ke kiblat lalu ucapkan doa Iftitah
6. Memohon ampun kepada Allah
7. Potonglah bulu dan kuku kita. (banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved