Pemakaman Kubah Hijau di Syamsudin Noor
Kubah Hijau Konon Ada Kaitan dengan Guru Datu Kelampayan? Selalu Ramai Diziarahi
Berbondong-bondong melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur itu diperbolehkan dalam ajaran agama Islam.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Salah seorang pnegasuh di Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru, H Syamsunie mengatakan Ziarah merupakan suatu kebaikan-kebaikan. Tanpa kecuali ziarah ke Kubah hijau, Guntung Damar, Kelurahan Guntung payung, Banjarbaru.
"Saya pribadi belum pernah ke Kubah Hijau itu. Menurut kisah itu makam salah seorang guru dari Datu kelampayan. Ziarah ke makam sah-sah saja," katanya.
Berbondong-bondong melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur itu diperbolehkan dalam ajaran agama Islam.
Untuk terkait ziarah kubur itu banyak pendapat, yang penting ziarah kubur itu mengingat kematian.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming Indosiar Indonesia vs Jepang, Badminton Asian Games 2018
Baca: Kumpulan Ucapan (Kata-kata) Selamat Hari Raya Idul Adha 2018 untuk Sahabat, Teman dan Keluarga
Diajaran Islam itu membolehkan untuk melalukan ziarah kubur. Tujuannya untuk mengingat bahwa kematian itu akan terjadi. Bukan datang ke kuburan itu berbeda niat dan meminta sesuatu kepada kuburannya. Ziarah kubur itu kapan saja boleh dilakukan.

Ziarah kubur itu sebagai intropeksi diri, bahwa suatu saat semua pasti akan seperti ini juga. Mendoakan yang telah meninggal.
Mendoakan merupakan bentuk rasa terimakasih sekaligus penghormatan.
"Ketika seseorang sampai ke makam itu sunat memberi salam untuk makam yang diziarahi dan makam sekitarnnya. Bisa asalamualaikum saja atau doa khusus lainnya, boleh saja," katanya. (banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)