Berita Internasional
Kisah Dibalik Kapal Bendera Indonesia yang 'Gentayangan' di Perairan Myanmar Terungkap
Cerita di balik kapal peti kemas berbendera Indonesia,Sam Ratulangi P600 yang menggegerkan karena terdampar di Myanmar perlahan-lahan terungkap.
Bangladesh memiliki industri pembongkaran kapal tua yang besar: ratusan kapal dibongkar di Chittagong setiap tahunnya.
Industri itu menimbulkan kontroversi, karena dianggap membahayakan para pekrja, dan tak memiliki aturan yang memadai.
Kapal Sam Ratulangi P600 itu disebutkan asalnya milik Djakarta Lloyd, BUMN bidang pelayaran angkutan kargo kontainer dan curah.
"Kapal itu bulan Mei lalu resmi dijual melalui lelang, dalam keadaan rusak berat" kata seorang sumber di Djakarta Lloyd.
Baca: Hasil Manchester City vs Newcastle United Liga Inggris 2018, Berkah Permainan Apik Sterling
Ia mengatakan masih sedang berkoordinasi dengan perusahaan lelang untuk memperoleh informasi lebih jauh dan berkoordinasi dengan instansi terkait sebelum bisa memberi keterangan resmi.
Pemenang lelang adalah PT Mandara Putra Bajatama, yang menurut berbagai informasi telah menjualnya ke sebuah perusahaan Singapura, Smit Salvage Company.
Di situs perusahaan itu, di bagian 'riwayat kepemilikan kapal,' tercantum bahwa Sam Ratulangi jadi milik Djakarta Lloyd pada tahun 2000.
Baca: Hasil Juventus vs Parma Liga Italia 2018, Cristiano Ronaldo Belum Bikin Gol
Menurut situs internet Marine Traffic, situs yang mencatat lalu lintas pergerakan kapal di seluruh dunia, kapal itu dibuat pada tahun 2001 dan panjangnya lebih dari 177 meter.
Lokasi kapal itu terakhir kali tercatat di lepas pantai Taiwan pada tahun 2009. Dan menurut kantor berita AFP, peristiwa terbaru ini merupakan yang pertama kalinya sebuah kapal yang ditelantarkan muncul di perairan Myanmar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terpecahkan, teka-teki 'kapal hantu' Indonesia yang menggegerkan Myanmar
