Berita HST
Begini Reaksi Penonton Saksikan Sanggar Ading Bastari Barikin di Internasional Gamelan Festival
Sanggar Ading Bastari tampil diajang Internasional Gamelan Festival (IGF) 2018, pada 16-19 Agustus lalu di Kota Solo Jawa Tengah.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Seniman di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mendapat kehormatan. Sanggar Ading Bastari, di Desa Barikin, Kecamatan Haruyan, diberi kesempatan mewakili Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan untuk tampil diajang Internasional Gamelan Festival (IGF) 2018, pada 16-19 Agustus lalu di Kota Solo Jawa Tengah.
Kegiatan yang diprakarsai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, pertama kali digelar di Indonesia, dengan tema Home Coming.
Masruz, dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) HST, menjelaskan, di ajang tersebut ada 33 kelompok gamelan dalam negeri yang tampil ditambah 19 kelompok gamelan dari luar negeri.
Baca: Semeru FC vs Martapura FC Liga 2 2018 Besok Sore, Laskar Sulthan Adam Incar Poin Penuh
Baca: Usai Dibikin Teler, ABG di Tabalong Digilir 3 Temannya, Kasus Terbongkar Berkat Perjuangan Orangtua
Ading Bastari Barikin tampil pada konser gamelan situs Istana bersama enam kelompok gamelan situs-situs istana lainnya. Mereka adalah, Keraton Kasunanan (Solo), Pura Mangkunegara (Solo), Puri paku Alam (Yogyakarta), Kasultanan Yogyakarta, Kasultanan Kanuman (Cirebon), Puri Pliatan-Teges (Bali).
Menampilkan alunan gamelan khas kerajaan Banjar , seniman dari Sanggar Ading Bastari, jelas Masruz merupakan Juriat Datu Taruna sejak abad ke 14 masehi.
Penampilan mereka, memukau dan membuat penonton memberikan sambutan meriah, saat kelompok gamelan Ading Bastari tampil apik dan piawai memainkan gamelan.
“Ratusan pasang mata penonton dari dalam negeri maupun mancanegera, tampak terpesona,”kata Masruz.
Sunarno salah satu anggota kelompok gamelan Ading Bastari mengatakan, sangat bangga karena dia dan anggota kelompok lainnya mendapat kepercayaan mewakili kesultanan Banjar di ajang festival yang dinilainya sangat luar biasa tersebut.
“Bagi kami ini Festival yang sangat luar biasa karena diikuti kelompok gamelan dari dalam dan luar negeri. Inilah ajang dimana kami bisa memperkenalkan selain gamelan jawa yang sudah terkenal di mancanegara. Indonesia mempunyai khazanah budaya lainnya yaitu gamelan Banjar. Tentu kami sangat berbangga dapat menampilkannya di pentas internasional,”kata Sunarso, penabuh babon di Ading Bastari.
Baca: Besok Malam Barito Putera Launching Jersey, Bus, U-16 dan U-19 di Stadion 17 Mei
Baca: Desa Argomulyo Tabalong Masuk Nominasi Nasional, Tanaman Obat Keluarga di Desa Terpencil
Disebutkan, selama ini, seni tradisional daerah, kurang mendapat tempat dan belum sepenuhnya dikenali oleh masyarakat, disebabkan kurangnya informasi mengenai hal tersebut.
Melestarikan seni dan budaya Banjar, kata Sunarso, bukan hanya tugas pemerintah dan para seniman. “Tapi semua harus mencari jalan, agar kesenian daerah kita dikenal secara lebih luas oleh seluruh lapisan masyarakat” kata Kasi Pembinaan Seni dan Budaya, Dinas Pendidikan HST ini. (banjarmasinpost.co.id/hanani)