Tahun Baru Islam

Puncak Amalan Bulan Muharram di Minggu Kedua, Ini Niat Puasa Tasu'a, Asyura dan Ayyamul Bidh

puasa Muharram lebih utama karena merupakan awal tahun dan merupakan amalan utama mengawali tahun baru dengan berpuasa.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
tribun style
Ilustrasi Puasa Asyura 

BANJARMASINPOST.CO.ID – Dalam kalender Arab, saat ini kita tengah berada di bulan Muharram yang termasuk Al-Asyhurul Hurum.

Pada pengertiannya, Al-Asyhurul Hurum merupakan bulan yang dimuliakan allah Swt dan apabila umat islam mengerjakan amalan-amalan kebaikan yang salah satunya adalah puasa pada bulan Muharram.

Dikutip Banjarmasinpost.co.id dari situs Nahdlatul Ulama Online, Imam Syafi'i menerangkan bahwa puasa di bulan Muharam disunahkan sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.

Al-Qurthubi, seperti yang dikutip As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj 'ala Shahih Muslim menjelaskan bahwa puasa Muharram lebih utama karena merupakan awal tahun dan merupakan amalan utama mengawali tahun baru dengan berpuasa.

Baca: Begini Perasaan Billy Syahputra Usai Kriss Hatta Umbar Cerita Masa Lalu Bersama Hilda Vitria

Adapun waktu puasa bulan muharram menurut Muhammad 'Abdurrahman bin 'Abdurrahim dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarah Jami' At-Turmudzi dijelaskan bahwa puasa bulan Muharram diawali pada tanggal 8 Muharram karena pada tanggal tersebut disebutkan bahwa amalan manusia akan diangkat.

Dilanjutkan dengan puasa di tanggal 9 dan 10 Muharram yang memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa yang telah dilakukan selama satu tahun kemarin.

Pada tanggal 11 Muharram umat muslim juga disunnahkan puasa untuk mengiringi puasa Tasu'a dan Asyura dan tanggal 12 Muharram kita disunnahkan berpuasa yang pada hari tersebut merupakan hari diangkatnya amalan manusia.

Pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram, ummat Islam juga disunnahkan untuk berpuasa karena hari-hari tersebut merupakan Ayyamul Bidh.

Dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15. Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Selain penjelasan-penjelasan di atas, berikut adalah dalil dianjurkannya memperbanyak puasa selama bulan Muharram.

malam bershalawat menyambut tahun baru Islam dan pawai 1 Muharram.
malam bershalawat menyambut tahun baru Islam dan pawai 1 Muharram. (istimewa/Kominfo HSS.)

An-Nawawi mengatakan,

تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم

”Hadis ini menegaskan bahwa Muharam adalah bulan yang paling utama untuk puasa.” (Syarh Shahih Muslim, 8/55).

Pada tanggal 9 Muharram, umat Muslim dapat menunaikan puasa sunnah Tasu'a.

Puasa ini dilakukan sehari sebelum puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram.

Hukumnya pun juga sunah.

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Berikut bacaan niat puasa Tasu'ah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR Muslim)

Puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharram adalah Puasa Asyura.

Puasa Asyura sendiri dapat dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Keistimewaan puasa Asyura adalah mampu menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

”Puasa hari Asyura, saya berharap kepada Allah, puasa ini menghapuskan (dosa) setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim 1162).

Beberapa orang percaya, menunaikan puasa sunnah di tanggal 1 Muharram akan mendapatkan banyak pahala.

Akan tetapi, tidak ada hadits yang menguatkan anggapan tersebut.

Nabi Muhammad SAW tidak mengistimewakan hari tertentu di bulan Muharram,selain tanggal 9 dan 10 Muharram.

Hijriah, Alabio, HSU (ist)

Berikut bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunnah karena Allah ta’ala

Berikut niat puasa Ayyamul Bidh

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved