Berita Banjarmasin
Menristek Dikti M Nasir : Jelang Pemilu 2019, Kampus Dilarang Adanya Gerakan Politik
Ada imbauan khusus dari Menteri Risetdikti untuk rektor-rektor dan petinggi di Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ada imbauan khusus dari Menteri Risetdikti untuk rektor-rektor dan petinggi di Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta. Pada momen politik Pemilu 2019 agar kampus tidak terlibat politik praktis.
Menristekdikti, M Nasir disela acara pelantikan rektor ULM di Jakarta, Selasa (18/9/2018) menekankan bahwa dilarang adanya gerakan politik di Kampus.
"Rektor, Direktur di bawah Kemenristekdikti dilarang, Tidak boleh kampus digunakan gerakan politik," kata dia.
Masih menurut Nasir, itu juga berlaku kepada mahasiswa termasuk yang bergabung dengan organisasi ekstra dan intra di kampus tidak boleh ada gerakan politik."Saya imbau tidak boleh dilakukan kegiatan politik. Saya ingin kedepan mahasiswa berfikir kebangsaaan, siapapun apakah organisasi HMI, PMII, GMNI, agama budhist, hindu dharma, IMM dan lainnya, tidak boleh," kata dia.
Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Ternyata Diundur, BKN Sarankan Tetap Akses Sscn.bkn.go.id Ketahui Persyaratan
Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Ternyata Diundur, Kementrian BUMN Tuliskan 26 September di Sscn.bkn.go.id
Baca: Jelang Duel Panas, Persib Bandung dan Persija Jakarta Sama-sama Menang di Pekan ke-22
Kalau personal ikut politik meski status mahasiswa itu hak pribadi, itu dilahkan hak seseorang." Kalau sanksi jika ada ketahuan di Negri ada, sanksinya teguran dulu, " kata M Nasir.
Imbauan agar PTN tidak ada pergerakan politik ditekakan juga Termasuk di Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
"Kami disela acara juga diingatkan akan hal itu. Kami juga diminta jaga kondusifitas ULM agar tidak dimasuki oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab sehingga membuat kegaduhan-kegaduhan," kata Prof Sutarto Hadi, usai dilantik di Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Karena itu pun, Sutarto melaporkan ke menteri risetdikti bahwa ULM masih aman sejauh ini. "Menteri juga akan mengundang kembali rektor rektor seluruh Indonesia untuk membahas hal tersebut, termasuk agar tidak disusupi oleh kelompok radikal," kata pria kelahiran Banjarmasin, 31 Maret 1966 tersebut. (banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda).
