Berita Banjarmasin

Perjuangan Hidup Mati Sang Ibu saat Putrinya Menderita Jantung Bocor, Sempat di PHP RS

Kayla Nur Hafizah menderita jantung bocor dan warna kulit Kayla pun terlahir membiru.

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/abdul ghanie
Kayla Nur Hafizah 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orangtua. Kehadirannya yang selalu dinanti, tidak hanya menambah 'gelar' bagi pasangan baru menikah, melainkan juga menjadi aset berharga.

Hal itu pula dirasakan pasutri (pasangan suami dan istri) Suyitno (38) dan Normah (32) yang tujuh tahun lalu hendak menyambut kedatangan buah hati perdananya.

Apalagi kebahagiaan tersebut juga semakin lengkap setelah keduanya pun sempat dikabarkan akan memperoleh anak kembar. Meskipun takdir berkata lain.

Kesabaran Suyitno dan Normah saat itu harus diuji, lantaran satu dari dua bayinya yang terlahir tersebut, menderita kelainan.

Baca: Di Sini Nasib Honorer P3K Ditentukan, Tak Penuhi Syarat CPNS 2018, sscn.bkn.go.id Klik Disini!

Kayla Nur Hafizah menderita jantung bocor. Sehingga bila dibanding dengan saudari kembarnya saat itu warna kulit Kayla pun terlahir membiru.

Tidak sampai di situ, bahkan akibat kelainan jantung yang kini masih menggrogotinya, membuat Kayla tidak senormal anak seusianya.

Baca: Bagini Alasan Hotel Aston Meniadakan Angka 13 dan 4, Diartikan Shi atau Kematian

Bobot badannya merosot. Kayla juga tidak jarang harus mengurangi waktu bermainnya lantaran kerap merasa letih dan kejang.

Selain itu menurut ibunya, Normah, Kayla juga tak jarang harus mengurangi jatah mandinya karena sangat sensitif dingin. Begitu juga terjadi kabut asap, Kayla pun terpaksa harus libur bersekolah.

"Makanya, kalau mandi paling Kayla saya seka (lap kain) saja. Kalau tidak, Kayla bisa merasa dingin dan kejang," jelasnya.

Normah juga mengaku selama putri sulungnya tersebut menderita kelainan jantung, ia pun terpaksa harus memberikan perhatian lebih.

Baca: Jadwal Timnas U-19 Indonesia vs Thailand Turnamen PSSI Anniversary Cup 2018 Live INews TV

Bahkan tidak hanya di rumah, melainkan sekolah pun ia lakukan dengan bergantung Nayla Nur Azizah yang merupakan saudari kembar Kayla.

"Meski memberikan perhatian lebih, tapi sebetulnya saya juga mendidik Kayla agar tetap mandiri. Terutama di sekolah, Kayla tetap menjalankan aktivitasnya sendiri, namun tetap tak lepas perhatian dari saudari kembarnya, Nayla," jelas Normah.

Lebih lanjut, perempuan yang berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) mengatakan sebetulnya ia bersama sang suami, sudah sering mengupayakan kesembuhan putri sulungnya tersebut.

Bahkan selain melakukan check rutin setiap bulan, pada 2015 silam mereka per AG membawa sang buah hati ke sebuah rumah sakit ternama di Surabaya.

Baca: Klasemen & Jadwal Live Liga 1 2018 Pekan 23 Sabtu (22/9), Arema, Persebaya, Barito Main

Namun waktu bukan untuk menjalani operasi, melainkan putrinya, Kayla hanya menjalankan pemeriksaan CAT atau jantung.

Selang dua tahun kemudian, Suyitno dan Normah yang juga pernah hijrah ke Kotabaru, mendapatkan informasi terkait kegiatan penyuluhan pengobatan penderita jantung.

Saat itulah, kabar baik pun sempat menerpanya. Normah menerima penawaran tentang operasi gratis terhadap Kayla oleh perwakilan rumah sakit di Surabaya.

Sehingga mereka yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut langsung bertolak ke menyeberangi pulau. Semula Normah beserta anak dan suami mendapatkan sambutan baik.

Layaknya pasien lainnya, ia bahkan sempat menandatangani surat pernyataan tindakan operasi terhadap Kayla, meskipun harus menunggu waktu.

Baca: Masih Ingat Penyanyi Berdarah Banjar ini? Tampak Awet Muda dan Segar, Update Fatur Java Jive

Namun bukan terealisasi, selang satu bulan kemudian harapan tersebut tak kunjung datang. Melainkan Normah mendapatkan pernyataan dari pihak rumah sakit bahwa putrinya tidak bisa dioperasi.

"Ya gimana enggak kecewa. Tanda tangan sudah, periksa fisik juga sudah. Bahkan saya, anak dan suami rela datang antre sejak subuh ke rumah sakit saat itu, tapi ujung-ujungnya mereka bilang 'kami mohon maaf tidak bisa mengoperasi'," cerita Normah.

Padahal menurutnya seandainya pihak rumah sakit sejak awal mengatakan pernyataan tersebut, tentu pihaknya pun tidak berharap banyak.

Normah juga sempat mencoba mendatangi sebuah rumah sakit lainnya di Kota Surabaya. Namun lantaran tidak ada kejelasan dan menipisnya keuangan, sehingga ia beserta keluarga pun pulang ke Banjarmasin menaiki kapal laut.

Baca: Rattan Inn Meniadakan Angka 13 Sedang Fave Hotel Angka 4 Tapi Masih Ada Angka 13

"Sempat. Cuman saat ke rumah sakit lainnya, kabarnya sama. Kami disuruh menunggu tanpa ada kejelasan waktu. Nah dari pada ujung-ujungnya sama sementara uang jajan menipis, kami pun memilih pulang naik kapal laut waktu itu," ungkap Normah.

Seiring itu pula, meski Normah kini mendapatkan banyak saran rumah sakit untuk membawa buah hatinya menjalankan operasi.

Namun saran tersebut kini terpaksa sementara ditundanya. Itu, selain tidak memiliki biaya operasi, Normah juga mengaku masih meragukan penggunaan KIS yang kini dimilikinya.

Penyakit Jantung Bocor.
Penyakit Jantung Bocor. (internet)

" Karena dari dua kejadian yang ada, operasi selalu gagal. Kawatirnya, pas ke Jakarta, nasib kami sama," ungkap ibu anak tiga itu.

Padahal menurut Normah, putrinya tersebut sangat disarankan agar segera menjalankan operasi. Hal itu untuk menangkal darah kotor yang bocor, mengalir naik ke otak.

" Kan jantung ada empat bagian. Sementara fungsinya, sebagai penyalur darah kotor dan bersih. Sedangkan karena jantung Kayla bocor, darah kotor tersebut kini bercampur dengan darah bersih. Untungnya, kondisi tersebut tidak begitu parah. Tapi dokter menyarankan agar Kayla segera menjalani operasi. Itu agar mengantisipasi darah kotor tidak naik ke otak, " ungkap Normah.

Lebih lanjut, warga Jalan Belda Simpang Rahmat Rt 19 RW 02 Kelurahan Kuin Cerucuk Banjarmasin Barat tersebut mengaku memang berencana akan membawa buah hatinya ke sebuah rumah sakit di Jakarta.

Namun kini, demi mewujudkan impian tersebut, ia bersama suaminya harus berjuang mengumpulkan rupiah demi biaya operasi putri sulungnya.

"Tapi sepertinya harapan itu kecil. Karena jangankan mengumpulkan uang, untuk biaya sehari-hari saja kami sering kesusahan. Karena ayah Kayla pun bekerja serabutan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Normah mengaku kini ia pun hanya bisa pasrah terhadap kondisi putri sulungnya itu. Terutama dengan pemeriksaan rutin dan obat-obatan dikonsumsi Kayla untuk memberikan ketahanan tubuhnya.

" Untuk sementara belum ada rencana. Tapi Alhamdulillah, biaya periksa dan obat-obatan Kayla selama ini gratis. Karena kami terbantu dengan KIS," tutupnya. (banjarmasinpost.co.id /Ahmad Rizki Abdul Gani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved