Keunikan Kopi Saat Ketemu Api
Mudahnya Bubuk Kopi Tersulut Api Buat Akademisi ULM Angkat Bicara, Ini Penjelasannya
Kekhawatiran adanya gangguan kesehatan pasca viralnya video bubuk kopi kemasan yang mudah tersulut api dan terbakar mulai didengungkan netizen.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kekhawatiran adanya gangguan kesehatan pasca viralnya video bubuk kopi kemasan yang mudah tersulut api dan terbakar mulai didengungkan netizen.
"Karena itu perlu segera dilakukan uji laboratorium terhadap sampel brand bubuk kopi kemasan yang ada dalam video itu," terang Pengamat Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Husaini Sabtu (29/09/2018).
Kepala Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu menegaskan, jika hanya berdasar fakta dalam video tersebut maka akan sulit untuk dilakukan analisis ilmiahnya.
Apalagi untuk menentukan faktor penyebab mudahnya bubuk kopi tersebut tersulut api (terbakar).
Baca: BKN Bagi Tips Mudah Login Akun Pendaftaran CPNS 2018 via sscn.bkn.go.id, Netizen : Registrasi Lancar
Baca: Solusi BKN Supaya Mudah Akses sscn.bkn.go.id dan Alur Pendaftaran CPNS 2018
Baca: Link Live Streaming Korea Open 2018 Final Hari Ini Minggu (30/9), Tommy Sugiarto vs Chou Tien Chen
Menurutnya harus diketahui secara pasti melalui pengujian sampel bubuk kopi tersebut di laboratorium terlebih dahulu.
"Ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui apa saja kandungannya. Setelah itu, baru bisa menentukan efeknya terhadap kesehatan ketika kopi itu dikonsumsi," sebut Prof Husaini.
Jika dilihat sepintas dari video tersebut, lanjutnya, memang memunculkan tanda tanya. Pasalnya, tentu ada zat tertentu yang terkandung dalam serbuk kopi itu sehingga kemudian menjadi begitu mudah tersulut api.
Baca: Dianggap Meresahkan, Lelaki Ini Justru Anggap Video Bubuk Kopi Terbakar Sebagai Hiburan
Baca: Ribuan Korban Tsunami dan Gempa Donggala Dievakuasi Minggu (30/9), BNPB : Korban Capai 420 Orang
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris 2018, Rekor Liverpool Era Juergen Kloop Belum Bisa Lewati Rekor Chelsea
Andai hasil uji lab memang ditemukan bahan adiktif (penyulut api) dalam serbuk kopi tersebut, sebut Prof Husaini, tentu harus dikaji lebih detail. Ini untuk menentukan apakah bahan tambahan itu diperlukan tubuh atau tidak.
"Bahan tambahan dalam sebuk kopi yang tidak diperlukan tubuh tentu berpotensi memunculkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus. Karena itu sekali lagi saya tegaskan untuk menjawab teka-teka ini, langkah awal yang harus dilakukan yakni menguji sampel serbuk kopi itu di lab," tandas Prof Husaini.
(banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)
