Berita Banjarbaru
Muslimat NU Ingin Kesan Pondok Pesantren Sepert ini Hilang
Gerakan hidup sehat yang digelorakan Muslimat NU juga didukung Pemko Banjarbaru.
Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Gerakan hidup sehat yang digelorakan Muslimat NU juga didukung Pemko Banjarbaru.
Dalam mobilisasi optimalisasi Germas yang diadakan di Aula Linggangan Intan Rabu (03/10/2018) tampak wali kota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, wakil wali kota H Darmawan Jaya Setiawan, ketua DPRD kota Banjarbaru AR Iwansyah dan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya turut menandatangani komitmen bersama optimalisasi Germas.
Wali Kota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani mengatakan komitmen Pemko Banjarbaru tak hanya berupa tandatangan namun juga dibuktikan dengan adanya pemberian fasilitas fitnes outdoor bagi masyarakat agar rutin latihan fisik, dan perda Kawasan Tanpa Rokok yang juga sudah ditetapkan.
Baca: Keterangan Resmi Polri Soal Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Polisi Beberkan Fakta-fakta Ini
Baca: Saran Kubu Jokowi pada Ratna Sarumpaet yang Dikabarkan Dianiaya, Isu Operasi Plastik Marak
Baca: Kader Partai Golkar yang Dukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 Terancam Dipecat
"Kami melalui Dinkes juga sudah melakukan Germas hingga ke RT/RW didampingi posyandu," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Saat ini Kota Banjarbaru memiliki 17 pondok pesantren skala nasional yang santrinya tak hanya dari Banjarbaru namun juga dari daerah lain di Kalimantan dan luar Kalimantan.
Ketua pelaksana orientasi optimalisasi Germas dan penurunan stunting PPMNU yang juga ketua tujuh PPMNU, Hj Erna Yulia Soefihara mengatakan dengan adanya dukungan dari pemerintah dan stakeholder diharapkan Germas bisa dioptimalkan di pondok pesantren khususnya binaan Muslimat NU. Pondok pesantren nantinya juga bisa menjadi duta Germas di masyarakat.
Baca: Ketika Google dan Apple Bantu 1 Juta Dollar AS untuk Korban Gempa Donggala dan Tsunami Palu
Baca: 5 Oktober HUT ke-73 TNI, Begini Tampilan para Aktor Saat Kenakan Seragam Tentara
Baca: Identik dengan Nomor Setan, ini Nomor Ponsel Termahal Dalam Sejarah, Dijual Rp29 Milliar
"Sehingga image pondok pesantren yang kurang sehat, tidak bersih, penyakit kulit akan hilang jika Germas optimal diterapkan di pondok pesantren," ujarnya.
Kali itu perwakilan 10 pimpinan pondok pesantren di Kalsel dan santri dan santriwati juga turut membubuhkan tandatangan dalam komitmen bersama.
Sementara pengarah program Germas dari Kemenkes RI, Ismoyowati mengatakan pemerintah kota Banjarbaru telah menjalankan amanat Perpres nomor 1 2017 tentang pentingnya Germas.
"Dengan adanya kegiatan ini nantinya akan menjadi percepatan dan memunculkan bibit agen Germas," ucapnya.
Banjarmasinpost.co.id/milna
