Berita Kabupaten Banjar

Kebakaran Lahan, Api Berkobar Sampai ke Tepi Jalan, RSJ Sambang Lihum Siaga

Musibah kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah lokasi di wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Editor: Eka Dinayanti
istimewa/ Emergency Landu Team
Kebakaran lahan di Jalan Pematang Gambut 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Musibah kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah lokasi di wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Selain sempat merembet ke permukiman, kebakaran lahan juga mengepung Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum yang berada di Jalan Gubernur Syarkawi, Kamis (4/10).

Pantauan BPost, Kamis (4/10) pagi hingga siang, api berkobar di lima tempat di area hutan galam. Sebagian berada di deretan RSJ Sambang Lihum.

Petugas pemadam berjibaku memadamkan amukan si jago merah yang membakar lahan.

Baca: Ratna Sarumpaet Ditangkap di Bandara Soeta, Lihat Sindiran Vino G Bastian Tentang Kasus Kebohongan

Dua unit helikopter pemadam dikerahkan guna memaksimalkan upaya memadamkan kobaran api nampak cepat membesar dan menyebar karena keringnya tanaman dan adanya angin yang kadang bertiup agak kencang.

Akibatnya, jarak pandang terganggu oleh saputan asap dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kanan kiri badan jalan poros setempat.

Pengendara yang melintas di area seputaran asap, umumnya memelankan laju kendaraan bermotornya guna memperkecil risiko kecelakaan lalu lintas.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Sscn.bkn.go.id, Ini Formasi Sepi Peminat, Peluang Besar Gaji Besar!

Bagaimana tidak, jarak pandang cuma sejauh sekitar 10 meter.

Ini karena di beberapa tempat, api berkobar sangat dekat dengan badan jalan, bahkan ada yang mulai sampai ke tepian jalan raya tersebut.

Direktur RSJ Sambang Lihum, dr Dharma Putra mengakui kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sekitar RSJ cukup berisiko terhadap para pasien.

Pasalnya, sekitar tiga hari ini asap makin pekat menyelimuti rumah sakit.

"Kalau hari ini sudah agak menipis asapnya. Meski begitu ya tetap saja kabut asap ini cukup mengganggu," terangnya.

Baca: Roro Fitria Pingsan di Kaki Ibunya Usai Dituntut Hukuman Berat

Dampak kabut asap yang nyata adalah menyebabkan iritasi dan memunculkan keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Namun pihaknya telah melakukan antisipasi sehingga sampai saat ini tidak ada keluhan signifikan atau tidak terjadi peningkatan penderita ISPA.

Upaya antisipasi yang dilakukan yakni mengurangi kegiatan di luar ruangan.

Lalu, malam hari saat asap tebal, semua jendela ditutup rapat.
Pasien, tenaga medis, dan penjaga juga mengenakan masker.

Upaya keempat, sebut Dr Dharma, yakni melakukan rekayasa gizi pada makanan.

Lebih banyak minum dan mengkonsumsi makanan yang kadar antioksidannya tinggi sebagaimana jeruk, dan apel.

"Konsumsi makanan berprotein tinggi juga kami tingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus ISPA di RSJ Sambang Lihum. Makanya smapai sekarang ini tidak kelihatan atau tidak muncul kasusnya," tandasnya.

Selain itu, pihaknya saat ini juga mengaktifkan siaga api.

Karena itu pompa air disiapkan, termasuk bekerjasama dengan Damkar.
"Jadi, andai suatu waktu terjadi hal yang tak diinginkan, langkah cepat penanganan bisa dilakukan," tegasnya.

Kerjasama itu penting dilakukan, sambungnya, guna mencegah kemungkinan terulangnya kasus beberapa tahun lalu.

Pada 2014 dan 2015 silam, pasien RSJ Sambang Lihum dievakuasi akibat kebakaran yang sempat terjadi di RSJ tersebut.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Banjar, Ricky Ferdyanto menyampaikan saat ini, Kamis (4/10) pukul 16.05 wita, Satgas Karhutla beserta TNI dan Polri masih melakukan pemadaman.

Ditambahkan olehnya, dua unit truk tangki dikerahkan ke daerah Sambang Lihum dan sekitarnya.

Didukung dua heli water bombing. Sementara hingga saat ini, luasan lahan terbakar di kawasan tersebut masih belum diketahui.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved