Sistem Rujukan Berjenjang BPJS
Pria ini Terpaksa CT-Scan Istrinya Menggunakan Jalur Umum, Kartu BPJS Seolah Tak Berguna
Warga Banjarmasin Barat itu akhirnya memilih jalur umum ke sebuah rumah sakit swasta di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kartu BPJS yang dimiliki Rani seolah tak berguna.
Betapa tidak, dia terpaksa tidak memanfaatkan layanan kesehatan gratis melalui BPJS di salah satu rumah sakit tipe B di Banjarmasin Kalsel, belum lama tadi.
Warga Banjarmasin Barat itu akhirnya memilih jalur umum ke sebuah rumah sakit swasta di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Rani terpaksa batal melakukan CT-Scan istrinya lantaran panjangnya proses administrasi dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Baca: Mantan & Kekasih Deddy Corbuzier, Kalina Oktaranny & Sabrina Chairunnisa Ngobrolin Emak-emak
Padahal, saat itu dia dalam keadaan mendesak, yang akhirnya terpaksa membatalkan CT-Scan isterinya.
“Ya, terpaksa batal,” ujarnya.
Kejadian itu dialami Rani sekitar seminggu lalu.
Kala itu dia hendak memeriksakan kondisi istrinya yang diduga menderita kelainan hati.
Rani sudah mendapatkan surat rujukan dari seorang dokter klinik untuk membawa istrinya menjalani CT-Scan di RSUD Moch Anshari Saleh Banjarmasin.
Baca: Rahasia Kecantikan Amanda Rawles Ternyata Ada di Dua Benda yang Selalu Dibawanya Ini
Namun, kata petugas di RS Anshari Saleh, surat rujukan yang dibawanya tidak masuk dalam persyaratan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Perdirjampelkes) No 4 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Rujukan Berjenjang Berbasis Kompetensi Melalui Integrasi Sistem Informasi.
Rani disarankan agar kembali mengurus dan melengkapi beberapa surat rujukan baik dari puskesmas dan rumah sakit tipe-C (RS TPT), guna mendapatkan pelayanan CT-Scan.
"Persoalannya kemarin itu tidak memungkinkan karena kondisi istri saya susah bergerak. Belum lagi keterbatasan saya harus izin bekerja demi mendampinginya," ujarnya.
Baca: Cerita Khabib Nurmagomedov Penakluk Conor McGregor di UFC 229 Ajak Ronaldo Ucapkan Salam
Yang membuatnya pasimis ketika melanjutkan berobat ke RS Anshari Saleh, dan harus menunggu nomor antrean yang terbilang lama.
"Istri saya diduga menderita tumor hati. Untuk memastikan seberapa besar serta dimana asal benjolan tersebut tumbuh, makanya diperlukan CT-Scan. Saat itu, saya justru harus menunggu antrean hingga 16 Oktober. Saya pun batal menggunakan jalur BPJS," beber Rani.
Masih di RS Asnhari Saleh, dia sempat mencoba ingin mengambil jalur umum demi menghindari atrean.
Namun usahanya itu sia-sia lantaran banyaknya pasien yang juga menunggu.
"Awalnya bisa terbantu menggunakan BPJS, terpaksa saya batalkan. Saya membawa isteri ke rumah sakit swasta yang juga memiliki CT-Scan dan membayar kira-kira Rp 5 jutaan," ucapnya.
Berbeda dengan Normah, orangtua Kayla Nur Hafizah, penderita jantung bocor, justru terbantu dengan surat rujukan puskesmas yang sempat dikantonginya beberapa bulan lalu.
Ketika dia membawa satu dari dua putri kembarnya ke RSUD Ulin Banjarmasin, tidak menemui kendala.
"Memang harus menggunakan surat rujukan waktu itu. Kebetulan saya disuruh meminta ke puskesmas, dan itu saya dapatkan. Surat rujukan berlaku selama tiga bulan, sehingga tidak sulit mengurus anak saya waktu itu," terang Normah.