B Focus
Bola Tangan Kalsel Dahsyat, Di Tim Golden Pemainnya Hampir Seluruhnya Pemain Basket
Siswa dan siswi kelas 9F SMPN 6 Banjarmasin begitu bersemangat memainkan olahraga baru di halaman sekolah mereka, bola tangan.
BANJARMASINPOST.COID, BANJARMASIN - Siswa dan siswi kelas 9F SMPN 6 Banjarmasin begitu bersemangat memainkan olahraga baru di halaman sekolah mereka. Mirip basket dan juga futsal. Itulah bola tangan (handball).
Tiap tim terdiri atas tujuh pemain termasuk penjaga gawang. Cara memindahkan bola dan mencetak gol menggunakan tangan pemain. Untuk pertandingan resmi, lapangannya berukuran 50m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek.
Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2x30 menit.
Penalti dilakukan dari jarak 29 meter. Dan handball sebenarnya sejak lama dipertandingkan di Olimpiade. Namun di Indonesia, baru dieksibisikan pada PON 2016 di Jawa Barat.
Baca: Sutarto Hadi Klaim Punya Modal B Gemuk, ULM Siap Raih Akreditasi A
Baca: Jadwal Denmark Open 2018 - Marcus/Kevin Jonatan Christie dan Anthony Ginting Main
Di Kalsel olahraga ini mulai populer dalam dua tahun terakhir. Sejauh ini, event terbesar adalah Kejuaraan Daerah (Kejurda) Handball Kalsel 2018 di Upik Futsal Banjarmasin, 10-12 Agustus lalu. Diikuti 53 regu pelajar dan tim umum.
Menurut Ketua Harian Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kalsel, Murjani, mulai dikenalnya handball di Banua tak terlepas dari strategi mereka dalam melakukan sosialisasi.
"Sebelum menggelar kejurda kemarin, kami menggelar penataran pelatih untuk guru-guru olahraga di berbagai jenjang pendidikan. Dan saat kejurda dilaksanakan, pesertanya sangat banyak, artinya antusiasnya sangat tinggi," tutur dia kepada BPost.
Karena respons yang bagus tersebut, kini telah terbentuk pengurus ABTI di beberapa kabupaten maupun kota. "Kalau tidak salah, sudah enam sampai tujuh pengurus kabupaten maupun kota di Kalsel. Itu akan membantu mengembangkan bola tangan di daerah. Apalagi di beberapa sekolah, handball dijadikan kegiatan ekstrakulikuler," tambah Murjani.
Tingginya antusias terhadap handball ini, membuat ABTI Kalsel berencana melaksanakan kejuaraan selanjutnya. "Kami segera mengadakan lagi event baik pelajar bahkan mungkin juga untuk umum, tetapi dengan batasan usia. Sudah ada yang menanyakan kapan dilaksanakan lagi?" ujar Murjani.
Untuk mengembangkan olahraga ini, ABTI Kalsel juga melakukan penataran bagi wasit.
Baca: Selena Gomez Sekarang Jalani Perawatan Mental, Putus Asa Akibat Transplantasi Ginjalnya
Baca: Tiga Alasan Presiden Joko Widodo Batalkan Kenaikan Harga Premium
"Kemarin kami melakukan coaching clinic dan mereka sudah mulai memimpin pertandingan di kejurda. Ke depan kami agendakan penataran wasit lagi," kata dia.
Murjani juga begitu optimitis atlet dan tim bola tangan Banua bakal berjaya di masa mendatang.
“Menurut wasit nasional dan juga ABTI pusat yang kemarin datang sebagai technical delegate, katanya di Kalsel punya potensi besar. Shootingnya keras, akurasi bagus tinggal kekompakan," beber dia.
Sementara itu, pelatih tim Golden yang jadi kampiun di kategori umum Kejurda Handball Kalsel 2018, Yufri Antoni, mengungkapkan bahwa pemainnya hampir seluruhnya merupakan pemain basket.
"Sebenarnya Golden adalah tim basket. Dan handball permainannya hampir mirip dengan basket, baik passing maupun dribble. Yang membedakan hanya bolanya lebih kecil, jadi kami pun mencoba. Kami mempelajari peraturannya sambil melihat di YouTube dan kemudian ikut Kejurda," cerita dia kepada wartawan koran ini.
Disebutkan Yufri, persiapan yang dilakukan oleh timnya kurang lebih satu bulan. " Kami latihan seminggu bisa tiga sampai empat kali." (ran)
