Liga 1 2018
Pembelaan Yuli Sumpil, Dirigen Aremania Soal Sanksi Komdis PSSI pada Arema FC dan Dirinya
Pembelaan dilakukan dirigen Aremania, Yuli Sumpil atas sanksi Komdis PSSI yang diberikan padanya imbas rusuh suporter
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pembelaan dilakukan dirigen Aremania, Yuli Sumpil atas sanksi Komdis PSSI yang diberikan padanya imbas rusuh suporter laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2018.
Yuli Sumpil mengungkap alasan dirinya melempar uang ke pemain Persebaya Surabaya saat laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (6/10/2018).
Yuli Sumpil mendapat sanksi Komdis PSSI berupa larangan menonton laga Arema FC seumur hidup.
Pernyataan pria dengan nama lengkap Yuli Sugianto itu diunggah dalam akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe.
Menurut Yuli Sumpil, ia hanya ingin memberikan uang kepada pemain Persebaya karena belum menerima bayaran.
"Suporter jangan baper. Masalah buang uang ke pemain Persebaya karena saya ingin memberinya uang, mereka belum bayaran," kata Yuli Sumpil.
Baca: Reaksi Kubu Persebaya Pasca Sanksi Komdis PSSI untuk Arema FC Imbas Rusuh Suporter
Baca: Cek Peluangmu! Update Jumlah Pelamar CPNS Jumat (12/10), Link sscn.bkn.go.id, Pendaftaran CPNS 2018
Baca: Toleransi PSSI Soal Sanksi Arema FC dan Persib Bandung oleh Komdis PSSI di Liga 1 2018
Baca: Syarat Suami Istri Boleh Melamar CPNS 2018 di Instansi Sama, Daftar di Link Sscn.bkn.go.id
Baca: Pemainnya Terpilih Skuat Timnas U-19 untuk AFC U-19 2018, Ini Harapan Manajemen Martapura FC
Baca: Liga 1 Elite Pro Academy 2018, Barito Putera Siapkan Stamina Pemain
Lebih lanjut, Yuli Sumpil juga berbicara soal provokasi yang ia berikan kepada pemain berjulukan Bajul Ijo.
Aktor dalam film The Conductors itu pun membandingkan dengan sikap maskot Persebaya pada putaran pertama.
Pada putaran pertama laga Persebaya versus Arema FC, maskot Persebaya tertangkap basah mengacungkan jari tengah ke pemain Singo Edan.
"Masalah saya masuk stadion, kan apa bedanya dengan maskot ikan Persebaya yang mengacungkan jari tengah," lanjutnya.
Namun pernyataan dan pembelaan Yuli Sumpil tetap tak bisa mengubah keputusan Komdis PSSI.
Ia kini dijatuhi sanksi Komdis PSSI yakni larangan masuk stadion di Indonesia seumur hidup.
Dirigen Aremania, Yuli Sumpil angkat bicara setelah dirinya mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI.
Pria kelahiran Malang, 14 Juli 2076 itu dihukum larangan masuk stadion di Indonesia seumur hidup.
Hukuman itu seiring perilakunya saat laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (6/10/2018).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe, Yuli Sumpil akhirnya angkat bicara setelah putusan sanksi Komdis.
Banyak hal yang diutarakan Yuli Sumpil dalam video tersebut. Mulai teror melempar uang hingga sikap selayaknya suporter rival.
Bandingkan dengan Bonek
Namun, Yuli Sumpil lebih membicarakan soal Bonek, suporter Persebaya Surabaya yang merupakan rival Aremania.
"Jadi suporter jangan baper. Inilah kehidupan suporter, apalagi rival," kata Yuli Sumpil.
"Saya santai, karena ini kehidupan suporter. Teror Persebaya di Malang itu biasa. Sementara Teror Bonek ke pemain Arema FC seperti itu."
"Pemain Arema FC sampai gak dapat hotel di Surabaya akhirnya menginap di Gresik."
"Sementara tim Persebaya dapat hotel di Malang, apalagi mereka nginap di kota. Dan itu tidak ada teror dari anak-anak (Aremania)," lanjutnya.
Berikut video pernyataan lengkap Yuli Sumpil dalam akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe.
Cerita Manis sang Dirigen
Dirigen Aremania, Yuli Sugianto atau biasa dikenal Yuli Sumpil punya sederet kisah manis di dunia suporter sebelum dirinya mendapat sanksi larangan masuk stadion seumur hidup dari Komdis PSSI.
Sanski berat yang diterima Yuli Sumpil itu menyusul perilaku tak terpuji saat laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (6/10/2018).
Dalam rilis resmi Komdis PSSI, dua suporter Arema, Yuli Sumpil dan Fandy dinilai memprovokasi penonton untuk turun ke lapangan.
Akibatnya kini Yuli Sumpil tak lagi bisa memimpin Aremania bernyanyi dan berjoget di atas tribune stadion seumur hidup.
Namun jauh sebelum dirinya mendapat sanksi berat, pria kelahiran 14 Juli 1976 ini pernah menorehkan catatan manis dalam dunia suporter.
Baca: Jadwal & Link Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Hong Kong, Luis Milla Bakal Datang?
Baca: Hasil Akhir Bhayangkara FC vs Sriwijaya FC di Liga 1 2018 - Skor Akhir 2-0
Dalam rangkuman BolaSport.com, empat kisah manis selama menjadi Aremania pernah ia catat dalam riwayat hidupnya.
1. Bintang film
Yuli Sumpil pernah membintangi dua film, salah satunya yakni film dokumenter terbaik, The Conductors pada 2007.
Cerita perjalanan Yuli Sumpil sebagai dirigen Aremania membuat sutradara film The Conductors, Andi Bachtiar Yusuf memilihnya sebagai salah satu sosok berpengaruh.
Selain Yuli Sumpil, film The Conductors juga mengungkap dua sosok lain yakni Addie MS (Twilite Orchestra) dan AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI).
Satu film lain yang dibintang Yuli Sumpil adalah Romeo Julietpada 2009 yang juga merupakan garapan sutradara Andi Bachtiar Yusuf.
Sang sutradara memasukkan sosok Yuli Sumpil dalam Romeo Juliet yang menceritakan rivalitas The Jak Mania dan Bobotoh.
Sementara Yuli Sumpil beserta rekan-rekan Aremania lainnya berperan sebagai sosok penengah dalam permusuhan The Jak dan Bobotoh.
2. Suporter terbaik
Yuli Sumpil pernah mengawal Aremania saat terpilih sebagai suporter terbaik di pentas nasional.
Aremania di bawah komando Yuli Sumpil sebagai dirigen menadapat penghargaan suporter terbaik pada Liga Indonesia 2000, Piala Indonesia 2006, dan Piala Jenderal Sudirman 2015.
3. Apresiasi stasiun televisi
Kiprahnya sebagai sosok berpengaruh di atas tribune stadion dalam memimpin Aremania membuat namanya banyak disorot stasiun televisi.
Maka tak heran jika Yuli Sumpil beberapa kali mendapat apresiasi oleh beberapa acara televisi.

4. Diundang Ketum PSSI
Pada tahun 2000 Yuli Sumpil pernah menjadi tamu kehormatan Ketua Umum PSSI saat itu, Agum Gumelar.
Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketum PSSI 1999-2003 mengundang Yuli Sumpil di acara pembukaan Liga Indonesia.
Saat itu Yuli mendapat undangan dari Agum Gumelar untuk membicarakan soal kehidupan suporter sepak bola Indonesia.
"Saya diundang di acara pembukaan Liga Indonesia dan dikirimi tiket pesawat untuk hadir mewakili suporter," tuturnya.