Kasus Rabies di Kalsel Meningkat

Ini Alasan Dinas Peternakan dan Ketahana Pangan Memberikan Imbalan Per Kepala Anjing Liar

Menipisnya stok racun strinik, pihaknya terpaksa memberlakukan pemberian imbalan uang bagi warga

Editor: Elpianur Achmad
capture Bpost
Capture BPost 18 Oktober 2018 a 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus gigitan oleh hewan pembawa rabies (HPR) di Kalsel terus bertambah dan berkembang. Di Banjarbaru saja, hingga per Okrober lagi 2018, terjadi 55 kasus, sedangkan tahun 2017 terjadi 57 kasus. Angka itu jauh di atas daerah lainnya di Kalsel.

Celakanya, racun striknin yang biasa digunakan untuk menanggulangi HPR saat ini barangnya sulit didapat. Kondisi ini diakui Madya Irawan Madu, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru.

“Saat ini, kami kesulitan mendapatkan racun striknin untuk mengeliminasi anjing liar. Selama ini, kami mengantisipasinya hantya dengan pemberian vaksin ke HPR,” ungkap kepada BPost, Rabu (17/10/2018).

Menipisnya stok racun strinik, pihaknya terpaksa memberlakukan pemberian imbalan
uang bagi warga yang mampu membawa kepala anjing liar di Banjarbaru.

Baca: Satu Kepala Anjing Diganti Imbalan Rupiah, Ester Protes Racun Striknin untuk Bunuh Anjing

"Rencananya nanti seperti itu karena mengharapkan eliminasi dari racun sudah sulit," bebernya.

Berdasar data, dari 55 kasus hewan penular rabies di Kota Banjaru 26 kasus gigitan anjing, 22 gigitan kucing, 5 gigitan kera, 1 gigitan kelelawar dan satu gigitan kukang.

Tahun ini jumlah kasus gigitan HPR meningkat setelah belum lama tadi ada 10 kasus positif rabies. 10 kasus positif rabies itu, lima karena gigitan kucing liar, dua gigitan anjing berpemilik dan dua kasus gigitan anjing liar.

Lima kasus lainnya nongigitan (penularan, Red) tiga kasus anjing berpemilik dan dua kasus anjing liar yang ditemukan mati di pinggir jalan dan setelah diperiksa laboratorium, positif rabies.

Baca: Kisi-Kisi Soal Tes CPNS Usai Lolos Verifikasi Administrasi Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id

Madya tak menepis berdasar data DKP3 Kota Banjarbaru, angka gigitan HPR di Banjarbaru terus meningkat. Hal itu dibuktikan banyaknya pengaduan anggota masyarakat yang digigit atau dicakar oleh HPR langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

“Dari pengaduan itu kita mengertahui angka kasus gigiatan atau cakaran HPR meningkat,” katanya.(rii/wie)

Baca Lengkap di Harian Banjarmasin Post Edisi Cetak Kamis (18/10/2018)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved