Kasus Rabies di Kalsel Meningkat

Pecinta Anjing di Banjarmasin Protes Penggunaan Racun Striknin untuk Mengeliminasi Anjing Liar

Diakuinya, persoalan kesehatan anjing nomor satu karena itu memang akan memengaruhi kesehatan pemiliknya.

Editor: Elpianur Achmad
capture Bpost
Capture BPost 18 Oktober 2018 a 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di Banjarmasin, penularan rabies dari anjing ke manusia tahun 2018 belum terjadi. Sejauh ini, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarmasin sudah tiga kali menggunakan racun striknin untuk eliminasi anjing yang diduga terkena rabies.

Namun, langkah penggunaan racun striknin, dikritik kalangan pecinta anjing di Salah satunya, Ester yang tidak sepakat pengunaan racun striknin untuk mengiliminasi anjing.

Wanita ini mengaku memelihara 10 ekot anjing –yang tak diketahui asal-usul anjing hewan tersebut. Dia mengaku terkadang mengambil anjing begitu saja di jalan, atau ada anjing liar masuk perkantorannya.

Diakuinya, persoalan kesehatan anjing nomor satu karena itu memang akan memengaruhi kesehatan pemiliknya.

Baca: Ini Alasan Dinas Peternakan dan Ketahana Pangan Memberikan Imbalan Per Kepala Anjing Liar

Baca: Satu Kepala Anjing Diganti Imbalan Rupiah, Ester Protes Racun Striknin untuk Bunuh Anjing

Selama ini dia memberikan vaksin terbaik yakni vaksin cacing dan E7 yang sangat penting bagi kesehatan anjing. Diakuinya, pemerintah memang menggratiskan vaksin rabies, namun tidak untuk vaksin lainnya.

“Yang gratis hanya vaksin rabies. Yang lain masih belum. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah sterilisasi anjing dan kucing. Jumlah hewan liar semakin banyak itu harus disterilkan agar tidak ada penyakit menular dari hewan tersebut,” ucapnya.

Kasus Rabies Meningkat

Kasus gigitan oleh hewan pembawa rabies (HPR) di Kalsel terus bertambah dan berkembang. Di Banjarbaru saja, hingga per Okrober lagi 2018, terjadi 55 kasus, sedangkan tahun 2017 terjadi 57 kasus. Angka itu jauh di atas daerah lainnya di Kalsel.

Celakanya, racun striknin yang biasa digunakan untuk menanggulangi HPR saat ini barangnya sulit didapat. Kondisi ini diakui Madya Irawan Madu, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru.

Baca: Kisi-Kisi Soal Tes CPNS Usai Lolos Verifikasi Administrasi Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id

Baca: 3 Cara Cek Pengumuman Kelulusan Seleksi Administrasi Usai Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id

“Saat ini, kami kesulitan mendapatkan racun striknin untuk mengeliminasi anjing liar. Selama ini, kami mengantisipasinya hantya dengan pemberian vaksin ke HPR,” ungkap kepada BPost, Rabu (17/10/2018).

Biasanya, sebut dia, pihaknya biasanya ke Vetirineer, tapi sekarang untuk mendapatkannya sulit, sementara permintaan warga untuk eliminasi masih ada.

Madya berujar, stok racun striknin yang ada hanya cukup untuk mengeliminasi HPR yang ditemukan. Sedangkan untuk eliminasi permintaan warga tak bisa dipenuhi karena memang keterbatasan racun striknin.

Baca Lebih Lengkap di Harian Banjarmasin Post Edisi Kamis (18/10/2018)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved