178 Desa di Kalsel Tak Dapat Sinyal Hp

Blank Spot Masih Terjadi di Kalsel, ini Tindakan Operator Selular

USO, yang sudah diresmikan awal Tahun 2018 di Tanjung Tabalong, Kalsel, menjadi salah satu upaya perluasan cakupan jaringan hingga ke area terpencil

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
BPost Cetak Edisi Jumat (16/11/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Mengatasi blank spot area di Kalsel, berbagai upaya telah dilakukan para operator.

Seperti disampaikan Regional Sales XL Axiata Banjarmasin, Haris Mulyanto, mereka terus minta dukungan terhadap percepatan pengadaan layanan telekomunikasi melalui proyek pemerintah termasuk universal service obligation (USO).

USO, yang sudah diresmikan awal Tahun 2018 di Tanjung Tabalong, Kalsel, menjadi salah satu upaya perluasan cakupan jaringan hingga ke area terpencil di Kalsel.

Hingga akhir Oktober 2018, cakupan XL Axiata di wilayah Kalsel sudah mencapai lebih dari 88 persen.

Baca: Serius Ingin Bantu Baiq Nuril, Hotman Paris Ajak Seluruh Wanita Indonesia Kirim Surat

Baca: Usai Tes SKD CPNS 2018, Wapres Jusuf Kalla Sebut Formasi PNS Masih Kekurangan 100.000 Orang

Baca: Komentari Ucapan Megawati yang Kasihan kepada Prabowo, Sandiaga Malah Berkata Merendah

Total jaringan XL Axiata di wilayah Kalsel didukung dengan lebih dari 2.200 BTS, termasuk lebih dari 1.600 BTS 3G dan 4G.

"Untuk area Kota Banjarmasin dan Banjarbaru sudah terkover 100 persen," kata Haris.

Haris menjelaskan, dalam perluasan coverage ke area-area terpencil, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan XL.

Dari aspek bisnis, di antaranya kebutuhan masyarakat sekitar, besaran populasi yang dicakup, pertimbangan potensi pengguna di area tersebut.

Sedangkan dari aspek teknikal, faktor yang diperhitungkan berhubungan dengan proses perluasan coverage tersebut termasuk akses menuju lokasi dan faktor ketersediaan energi untuk operasional BTS.

Penyedia jaringan telekomunikasi lainnya, Telkomsel, juga terus meningkatkan area cakupan layanannya di Kalsel.

Corporate Communication Telkomsel Kalimantan, Arief Rachman, menjelaskan hingga saat ini Telkomsel sudah menjangkau 97 persen area pedesaan di Kalsel.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan Telkomsel dalam usaha perluasan cakupan jaringan.

Di antaranya faktor infrastruktur termasuk akses jalan dan transportasi yang memungkinkan pengiriman material sampai ke lokasi pembangunan BTS.

Selain itu, tingkat kepadatan masyarakat sebagai pengguna potensial di suatu desa atau lokasi juga menjadi pertimbangan.

"Yang tidak kalah penting faktor ketersediaan energi listrik untuk operasional,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved