Berita Banjarmasin
Bocah yang Tinggal di Sungaiandai ini Berjualan Sambil Bawa Buku Pelajaran, Alasannya Mengharukan
HARAPAN semua anak bisa menikmati waktu masa anak-anak dengan bermain dan konsentrasi belajar.
“Sudah beberapa bulan. Tapi saya lupa sejak kapan,” katanya.
Sivli diantar pamannya untuk berjualan.
Untuk berjualan, ia ditemani adik perempuannya, Nadia (4).
Menurut Silvi, Nadia terpaksa diajak karena tak ada yang mengurus.
Sebab, ibunya mengurus dua adiknya lagi.
Ibunya tak bisa berjualan karena menjaga sang adik sehingga ia yang berjualan di sana.
Kue yang dijualnya merupakan buatan sang ibu.
Menurutnya, ia harus membantu ibunya karena sang ayah sudah meninggal.
“Saya tak punya ayah. Sudah meninggal. Sudah lama,” ceritanya.
Hasil dagangannya ia serahkan kepada ibunya.
Ia mendapat upah dari ibu sebesar Rp 10 ribu.
Uang tersebut digunakannya untuk jajan di sekolah.
Sebagian lagi ia tabung.
“Saya tak pernah minta uang jajan kepada ibu. Uang yang diberi ibu dari hasil jualan biasanya saya tabung,” katanya.
Silvi membawa 20 bungkus kue.
Baru digelar sudah lima bungkus kue laku.
Ia mengaku setiap hari berjualan dari sore sampai malam.