Berita Kalteng
Pengembangan Food Estate Makin Dimantapkan Pemprov Kalteng, Ini Jenis Tanamannya
Upaya pengembangan pertanian dengan rencana membangun food estate di Kalimantan Tengah , hingga Minggu (2/12/2018) terus dimantapkan.
Penulis: Fathurahman | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Upaya pengembangan pertanian dengan rencana membangun food estate di Kalimantan Tengah , hingga Minggu (2/12/2018) terus dimantapkan oleh instansi terkait di Provinsi Kalteng setelah melakukan rapat koordinasi.
Dalam mendukung rencana tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, berencana akan menerima kembali transmigran dari luar Kalteng sebagai upaya mendukung program food estate di Kalteng yang tersebar di sejumlah kabupaten.
Program Pemerintahan H Sugianto Sabran dan Habib H Said Ismail ini, memerlukan banyak tenaga kerja, sehingga penerimaan transmigrasi dinilai solusi yang bisa dilakukan untuk mendukung program tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Memang untuk mendukung program food estate kita memerlukan banyak tenaga kerja, sehingga akan mendatangkan orang luar Kalteng melalui transmigrasi,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, beberapa hari lalu.
Baca: Reuni Akbar 212 - Begini Pesan Menyentuh Teuku Wisnu Irwansyah dan Arie Untung, Ingatkan Persatuan
Baca: Hotman Paris Sempat Diduga Teroris dan Ditangkap Polisi di Milan, Karena Simpan Uang di Kaus Kaki?
Baca: Reuni Akbar 212 - Curhat Mulan Jameela dan Adik Syahrini Saat Ikut Reuni Akbar 212 di Lapangan Monas
Bahkan dalam rapat koordinasi yang dilakukan bersama antar intansi, akhir pekan tadi, diperjelas jenis tanaman yang akan dikembangkan untuk mendukung program food estate tersebut untuk lebih memantapkan lagi program tersebut.
Berdasarkan data yang didapatkan tercatat pengembangan Padi Organik dengan total 298.000 hektare yang akan difokuskan pada tahap I dengan lokasi Kapuas seluas 115.000 ha, dan Pulangpisau 10.000 ha.
Tanaman Jagung dengan total 100.000 ha, lokasi di Barito Utara 50.000 ha, Pulangpisau 15.000 ha, Kobar 10.000 ha, dan kabupaten lainnya 25.000 ha. Sedangkan, Singkong di Seruyan seluas 40.000 ha.
Dalam perencanaan yang disusun Bappeda Kalteng juga diterangkan, pengembangan ternak sapi, dikabupaten Sukamara dengan lahan seluas100.000 ha, tanaman tebu di Barsel, Barut dan Bartim seluas 273.287 ha, tanaman Kakao di Kabupaten Barut dan Barsel 20.000 ha.
Untuk areal sawah irigasi dilaksanakan di Kapuas, Gunungmas, Pulangpisau, dan Palangkaraya seluas 306.209 ha, sedangkan areal sawah pasang surut di Kapuas dan Pulangpisau seluas 56.319 ha, sawah lebak juga di Kapuas dan Pulangpisau seluas 81.977 ha." Kawasan ekonomi khusus di Kotim 30.000 ha, " ujar Kepala Bappeda Kalteng, Yuren S Bahat. (banjarmasinpost.co. id/ faturahman)
