Bilik Asmara di LP Sukamiskin
Ini Asal Usul Bilik Asmara Inneke Koesherawati di LP Sukamiskin, Hakim Malah Sebut Setnov dan Anas
Ini Asal Usul Bilik Asmara Inneke Koesherawati di LP Sukamiskin, Hakim Malah Sebut Setnov dan Anas
"Sanusi, Suparman, Umar. Sisanya saya lupa, tapi napi tipikor," ujar Andri Rahmat tanpa merujuk pada kasus apa yang menimpa ke tiga orang itu.
Namun, penelusuran Tribun, Sanusi merupakan terpidana kasus reklamasi Teluk Jakarta, Suparman merupakan Bupati Rokan Hulu. Namun untuk Umar, belum diketahui terkait kasus korupsi yang mana.
Hakim lantas menyebut terpidana korupsi lainnya.
"Setya Novanto, Anas Urbaningrum pernah pakai," tanya Hakim. Andri Rahmat menggelengkan kepala. "Tidak pernah," katanya.

Lalu, hakim bertanya apakah kamar tersebut disewakan. "Bayarnya berapa, untuk apa lantas seberesnya atau sekali pakai," ujar Hakim. Kata Andri Rahmat, kamar itu disewakan Rp 650 ribu.
"Bayar Rp 650 ribu sekali pakai seberesnya, bayar setelah pakai. Uangnya untuk kas saja dan biaya renovasi lain," ujar Andri Rahmat.
Hakim kembali menanyakan soal fasilitas di bilik asmara tersebut apakah disertai AC kulkas atau fasilitas lain.
"Tidak ada AC atau fasilitas lain. Hanya WC dan spring bed saja," katanya. Hakim Marsidin kembali mencecar.
"Bagaimana mungkin orang berhubungan badan di ruangan 2x3 tanpa AC," kata Marsidin.

Pertanyaan tersebut disambut tawa dan Andri Rahmat hanya geleng-geleng kepala.
"Ya saya tidak tahu," ujarnya.
Andri Rahmat mengatakan ia berada di Lapas Sukamiskin sejak 2011 karena kasus pidana umum. Sehari-hari di Lapas, ia melayani pekerjaan renovasi kamar sel hingga tukang pijat.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin, Awalnya Cuma WC dan untuk Inneke Koesherawati