Selebrita
Adik Iparnya Meninggal Dunia, Arumi Bachsin Sebut Eril Dardak Ipar yang Super Cool
Arumi Bachsin dan keluarganya sedang berduka pascameninggalnya sang adik ipar, Eril Dardak.
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Arumi Bachsin dan keluarganya sedang berduka pascameninggalnya sang adik ipar, Eril Dardak.
Eril Dardak ditemukan meninggal di kamar kosnya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/12/2018) siang terungkap oleh polisi.
Arumi Bachsin, Jumat (14/12/2018) mengunggah fotonya bersama beberapa anggota keluarga suaminya di Instagramnya, @arumi_arumi_94 saat di makam Eril Dardak usai penguburannya.
Arumi Bachsin mengatakan adik iparnya ini adalah ipar yang sangat keren.
“Rest in peace my super cool bro in law..,” tulis Arumi Bachsin.
Sementara sebelumnya, sang suami, Emil Dardak yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih ini menuliskan di Instagramnya bahwa dia bangga dengan sang adik.
Baca: Beda Maia Estianty dan Mulan Jameela Ketika Pamer Makanan yang Disantap, Ada yang Capai 100 Juta?
“My beloved little brother looking good. I am grateful of your big help for me, but I havent had a chance to say it to you. I am so proud of you. I love you so much,” tulisnya.
Baca: Maia Estianty Akhirnya Ungkap Umur Kehamilannya Usai Dinikahi Irwan Mussry
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/12/2018), berdasarkan olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan ada tabung gas bertuliskan He, selang, dan tabung freon, di kamar adik ipar artis Arumi Bachsin itu.
"Sementara ada tabung gas bertuliskan He, kemungkinan ini gas tertentu, kemudian selang, dan tabung freon," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, Kamis (13/12/2018).
Baca: Miss AS Dikecam, karena Hina Miss Lain yang Tak Berbahasa Inggris, Arogan, Kecantikanmu Hilang
Menurut dia, selang yang ditemukan tersebut tersambung pada tabung gas bertuliskan He, sedang bagian ujung selang lainnya mengarah ke dalam plastik yang digunakan korban untuk menutup kepalanya.
"Pada saat ditemukan di TKP, awal ditemukan tabung itu ada di TKP, dan kemudian ada sambungan selang yang menuju ke dalam plastik yang digunakan untuk menutup sebagian dari kepala korban," kata dia.
Tidak hanya itu, polisi juga mendapati sebuah televisi yang masih menyala usai menayangkan siaran YouTube.
"TV dalam keadaan menyala di mana di situ ada salah satu program yang nanti kita dalami, karena pada saat ditemukan jasad korban, TV dalam keadaan menyala," ujar dia.
Baca: Terungkap Cedera yang Dialami Marcus/Kevin Memaksanya Mundur dari BWF World Tour Finals 2018
Ketika disinggung apakah ada kemungkinan korban tengah melakukan eksperimen, Irman mengatakan bahwa hal itu sedang dalam pendalaman.
"Itu menjadi bahan analisa nanti, kita akan dalami dulu untuk lebih mengetahui apa penyebab kematian dan bagaimana aktivitas dari korban tersebut," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan, judul tayangan YouTube yang tengah ditonton korban yakni 'oxygen regulator medical'.
Diberitakan sebelumnya, Eril Dardak ditemukan meningal dunia di kamar indekosnya, Jalan Dago Asri, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/12/2018) pukul 11.00 WIB.
Eril ditemukan petugas kebersihan yang siang itu merasa ganjil lantaran saat mengetuk pintu kamarnya, tidak mendapatkan jawaban dari penghuni kamar.
Baca: Jangan Asal Pasang, Aplikasi Android ini Justru Menyedot Kuota Anda, ini Daftarnya
Petugas tersebut kemudian melaporkan ke pengelola kosan yang kemudian membuka pintu kamar Eril dengan kunci cadangan.
Saat masuk, petugas kebersihan tersebut menemukan Eril dalam keadaan tergeletak tak bernyawa dengan posisi kepala yang tertutup kantong plastik.
Jenazah Eril kemudian dibawa ke RSHS, dan diambil keluarganya Rabu malam pukul 18.00 WIB.
Kematian adik kandung dari Bupati Trenggalek Emil Dardak tersebut segera mengundang perhatian publik.
Berdasarkan hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Bahkan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.
Berikut ini daftar fakta di balik kematian Eril Dardak di Bandung:
Eril tergeletak di lantai kos
Eril Ario Listanto Dardak, adik kandung dari Bupati Trenggalek Emil Elistyanto Dardak, meninggal dunia Rabu (12/12/2018) siang di Bandung.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.
"Benar ada kabar adik Pak Emil meninggal, saya belum dapat kabar selanjutnya. Pak Emil sendiri hari ini ke luar kota," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Eril Dardak, tercatat sebagai calon legislatif yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) untuk DPR RI dari daerah pemilihan VII Jawa Timur nomor urut 1. Dapil VII Jatim meliputi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek.
Wajah tertutup plastik dan tidak ada tanda kekerasan
Saat ditemukan, Eril tergeletak meninggal di lantai dengan plastik yang menutupi wajahnya. Namun, menurut polisi, plastik tersebut tidak menunjukkan adanya bekas pembekapan.
"Iya, ada plastik (menutup wajahnya)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai Rifai.
Namun, berdasarkan olah TKP, plastik tersebut tidak dalam keadaan tertutup rapat menutupi wajahnya, melainkan terbuka, katanya.
"Tapi, plastik itu tidak bisa dikatakan membekap karena itu terbuka, tidak terkunci, enggak tahu dia lagi apa, plastik dipasang begitu saja," kata dia.
Selain itu, dari hasil olah TKP polisi juga tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. "
Tadi dilakukan visum luar, kami tak temukan tanda kekerasan pada tubuh korban," ungkap dia.
Pihak keluarga menolak autopsi
Polisi mengungkapkan, saat ditemukan, Eril diduga sedang menonton saluran YouTube.
Polisi mengalami kesulitan untuk mengungkap penyebab pasti kematian Eril karena pihak keluarga menolak otopsi terhadap jasad Eril.
Namun demikian, polisi masih akan mendalami kasus tersebut dan memeriksa sejumlah saksi. Sampai saat ini, penyebab kematian Eril masih belum terungkap.
"Untuk mengetahui penyebab kematian, kan, harus autopsi, arahnya belum ada. Maka, kita kesusahan untuk itu karena orangtuanya tidak mengizinkan untuk autopsi. Jadi, saya belum bisa memastikan," kata Rifai, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/12/2018) malam. (banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)