Pemanfaatan Lahan di Kalsel
Kasus Tumpang Tindih Lahan di Kalsel Paling Banyak Terjadi di Kabupaten ini
Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria, pada 2013 lalu konflik tertinggi di areal perkebunan dengan jumlah 175 kasus.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria, pada 2013 lalu konflik tertinggi di areal perkebunan dengan jumlah 175 kasus.
Dengan luasan konflik, 527.939,27 hektare.
Sedangkan Data BPN, jumlah konflik agraria mencapai 7.491 kasus, dan yang bisa diselesaikan baru 1.778 kasus.
Sementara berdasarkan data Polda Kalsel, data hak guna usaha (HGU) yang tumpang tindih dengan PKP2B dan izin usaha pertambangan (IUP) tertinggi berada wilayah Kabupaten Tanahlaut sebanyak 62 kasus dan di Tanahbumbu terdapat 60 kasus.
Baca: Nikita Mirzani Semangati Hilda Vitria dan Billy Syahputra setelah Billy CS Temui Hotman Paris
Baca: Capres 2019 Jokowi Bertemu Nyak Sandang di Bandara Aceh Besar, Minta Haji, Jokowi Tawarkan Umrah
Baca: Heboh, Giring Ganesha Minta Izin dengan Istri Mau Nikah Lagi! Nggak Percaya, Simak Videonya?
Baca: Baru Dinikahi Irwan Mussry, Maia Estianty Sudah Berbalas Chat dengan Ari Lasso, Wenak Kakk?
Disusul Kotabaru sembilan kasus, Tabalong tiga kasus, Kabupaten Banjar tiga kasus dan Balangan satu kasus.
Dari data di atas menunjukan di Kalsel masih banyaknya tumpang tindih lahan.
Sementara pemerintah kini terus mensinergikan data agar tidak terjadinya tumpang tindih tersebut.
Yakni dengan kebijakan membuat satu data peta.