OTT Kementerian PUPR

Sejumlah Pejabat di Kementeriannya Terjaring OTT KPK, Menteri PUPR Katakan ini

MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengaku kaget dan sedih atas tertangkapnya sejumlah pejabat di kementerian

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
BPost cetak edisi Senin (31/12/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengaku kaget dan sedih atas tertangkapnya sejumlah pejabat di kementerian yang dipimpinnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami dikejutkan oleh peristiwa yang menyedihkan hati, dan mengagetkan kami. (Padahal), kami sudah diamanahi untuk melakukan pembangunan infrastruktur dengan sebaik-baiknya," ujar Basuki, kemarin.

Basuki memberikan keterangan kepada media usai melakukan kunjungan kerja poyek penataan kawasan pariwisata di Kabupaten Magelang.

"Begitu mendapat informasi tersebut, saya tanya Pak Irjen (Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto) begitu saya sampai di Bandara," ungkapnya.

Baca: Aura Kasih dan Eryck Amaral Pamer Kemesraan Saat Bulan Madu di Bali Setelah Dikabarkan Menikah

Baca: 10 Tips Anti Galau bagi Kamu yang Rayakan Malam Tahun Baru 2019 Sendirian, Simak Ya?

Baca: Ramalan Shio 2019 - Cek Peruntungan Shio Menyambut Tahun Baru 2019 alias Tahun Babi Tanah

Baca: Nikita Mirzani Lagi-lagi Bocorkan Soal Pertunangan Syahrini, Benarkah dengan Reino Barack?

Menurut Basuki, pihaknya baru mendapatkan informasi awal bahwa ada sejumlah pegawai Kementerian PUPR yang terkena OTT di proyek infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Namun, siapa saja pegawai tersebut dan untuk proyek apa saja mereka bekerja, dia mengaku belum mengetahui secara pasti.

Untuk itu, Basuki menugaskan Irjen Kementerian PUPR Widiarto menemui KPK guna mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kejelasan jumlah pegawai (pejabat) yang terlibat dan untuk proyek infrastruktur SPAM apa saja.

"Kami percaya KPK telah bekerja profesional sesuai dengan standar operational procedure (SOP)-nya, dengan ketelitian tinggi, dan telah mengamati pajang. Kami menunggu penjelasan dari KPK. Kami terbuka, dan akan bekerja sama," tegas Basuki.

Namun begitu, dia menduga bahwa yang terlibat OTT KPK adalah unsur pegawai (pejabat) yang berada di tataran pelaksana proyek yakni setingkat Satuan Kerja (Satker) ke bawah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved