Banjarbaru Pemenang 2019
Nadjmi: Jangan Keliru Memahami Aerocity
Harapannya dengan keberadaan bandara baru, kawasan Banjarbaru di sebelah utara akan terjadi akselerasi pertumbuhan pembangunan yang meningkat
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pengembangan Bandara Syamsudin Noor sesuai target angkasa pura dirancang selesai oktober 2019.
Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, berharap mudah-mudahan rancangan jadwal itu diselesaikan dan terealisasi tepat waktu.
Harapannya dengan keberadaan bandara baru, kawasan Banjarbaru di sebelah utara akan terjadi akselerasi pertumbuhan pembangunan yang meningkat, bagus dan terancang.
Karena itu untuk mengantisipasinya Pemko Banjarbaru mempersiapkan kawasan tata ruang Aerocity atau kota berbasis bandara yang dibantu lima kementerian.
"Jadi jangan sampai keliru memahami. Aerocity bukan project pemerintah dengan pengadaan tanah. Aerocity ini rancangan membangun kota baru dengan yang dirancang. Siapapun boleh masuk dan informasinya terbuka," tandas Nadjmi Adhani belum lama tadi.
Disampaikan Nadjmi, pintu gerbang menuju ke bandara nantinya melewati jalan lingkar utara ketika menjadi jalan baru.
Maka kawasan tersebut akan cepat berkembang dan terancang dengan baik.
Ya, Bandara Syamsuddin Noor yang baru nantinya akan menjadi dambaaan masyarakat, kini tengah dikebut pengerjaannya.
Pihak pelaksana pengerjaan bandara optimistis Oktober 2019 rampung dan bisa dioperasionalkan di November 2019.
Project Manager Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian, menjelaskan progres untuk paket I, karena masih baru dikerjakan pada Mei 2018, kini progresnya sudah lumayan mencapai 31,225 persen.
Adapun progres paket dua 66,436 persen.
"Ya sementara itu, dan itu progresnya sudah naik dari laporan Per 6 Januari kemarin," kata Dadang Dian.
Dadang Dian menyampaikan pihaknya bersyukur penambahan akses jalan untuk memasukkan armada pengecoran sudah disetujui dari pemko dan Lanud Syamsuddin Noor.
Karena, hal ini membuat armada yang sebelumnya hanya mampu mengangkut maksimum 200 kubik perhari, bertambah menjadi 400 kubik.
“Aksesnya jalan di depan TNI AU. Di situ jalannya juga sudah dicor dan sudah dapat dukungan dari Danlanud," tandasnya.
