KalselPedia
KalselPedia: Fakta Unik Kampung Penjual Jagung Rebus Batibati, Kabupaten Tanahlaut
Para pedagang yang berjejer di tepi Jalan A Yani jurusan Pelaihari di Desa Pandahan ini memang kebanyakan bekerja sebagai penjual jagung rebus.
Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KalselPedia - Siapa yang tak tahu dengan pedagang jagung rebus Batibati.
Para pedagang yang berjejer di tepi Jalan A Yani jurusan Pelaihari di Desa Pandahan ini memang kebanyakan bekerja sebagai penjual jagung rebus.
Bukan tanpa sebab, munculnya banyak pedagang jagung rebus di kawasan itu diketahui karena beberapa hal.
Berikut fakta kawasan penjual jagung rebus di Batibati.
Baca: KalselPedia: Buah Namnam atau Sawo Pancukan, Buah Unik Berbentuk Ginjal
Baca: KalselPedia: Ini Daftar Pantai-pantai di Tanahbumbu yang Sering Dikunjungi
Baca: KalselPedia: Prosedur Pengurusan Surat Keterangan Kehilangan, SIM, STNK, KK, ATM, BPJS di Kepolisian
Baca: KalselPedia : Kerajinan Khas Batola Berbahan Purun, Anyaman Tikar hingga Tas Purun Tikus
1. Penjual mayoritas kalangan perempuan
Berdagang bisa dilakukan oleh pria maupun wanita.
Namun berbeda dengan kampung pedagang jagung rebus di Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanahlaut Kalimantan Selatan yang justru didominasi kalangan perempuan.
Asal mulanya diketahui ide menjual jagung rebus berasal dari kaum perempuan yang awalnya nganggur di rumah saat suami bekerja.
Oleh karena itu terpikir untuk menjual jagung rebus di tepi jalan.
Terlebih kebanyakan para pedagang tersebut kaum ibu yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
2. Harga murah
Meski merupakan kawasan pedagang jagung rebus, jagung rebus yang dijual justru masih tergolong murah.
Satu bonggol jagung dihargai Rp 3000 per jagung rebus.
Harga ini tergolong relatif murah.
Hal itu dikarenakan para pedagang mengklaim mengambil jagung yang akan direbus langsung dari kebun petaninya.
3. Jangan tertipu dengan jagung pajangan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/para-pedagang-yang-berjejer.jpg)