Berita Tabalong
Panen Tomat Hingga 6 Ton, Petani di Tabalong Ini Berharap Bantuan Alat Pengolah Lahan
Panen yang sudah keenam kalinya ini masih hasil dari tanam pertama. Hasil panen bervariasi dan paling banyak adalah 783 kilo.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Petani di Desa Masingai, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Kalsel saat ini sedang panen tomat.
Panen yang sudah keenam kalinya ini masih hasil dari tanam pertama. Hasil panen bervariasi dan paling banyak adalah 783 kilo.
Ekas Trijaya petani yang mengembangkan tomat mengatakan dirinya baru pertama kali mencoba menanam tomat di lahan miliknya seluas 1200 meter persegi.
Dan ternyata hasilnya sangat menguntungkan, dirinya akan lebih serius mengembangkan lahan pertanian.
"Dalam sekali tanam bisa panen hingga 18 kali dengan total hasil panen 6 ton, penjualannya saat ini sudah sampai ke Palangkaraya," ujarnya, Sabtu (16/02/2019).
Baca: Hingga Sabtu Sore Gempa Masih Terjadi, BMKG Catat 3 Gempa di Bengkulu, Papua dan Kota Malang
Baca: VIDEO DETIK-DETIK Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Supadio, Terlihat Bagian Depan Pesawat
Baca: Inilah Nama dan Identitas 15 Tersangka Pengaturan Skor yang Diamankan Satgas Antimafia Bola
Tri saat ini sudah mempersiapkan tumpangsari dengan menanam lombok ditengah tanaman tomat, sehingga saat tomat mulai mati lombok yang telah ditanam ini sudah mulai besar dan menunggu panen.
Harga tomay stabil yaitu Rp 4000 perkilogram, tengkulak biasanya langsung datang untuk mengambil hasil panen sehingga Tri tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.
Saat ini Tri masih terkendala dengan pengolahan lahan yang masih membayar buruh, biayanya cukup mahal yaitu Rp 750 ribu untuk upah mengolah lahan.
Modal lain selain bibit dan pestisida, Tri juga harus membeli acir atau kayu yang digunakan untuk menahan tanaman tomat dengan harga Rp 3000 perbatang dan memerlukan sekitar 1500 batang.
Tri merupakan anggota dari kelompok tano Mekar Jaya, dirinya berharap adamya bantuan berupa mesi pengolah lahan seperti hand tracktor.
Terpisah Bupati Tabalong Anang Syakhfiani yang melakuka kunjungan beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan berupa mesin pengolah lahan.
"Bantuan bisanya diberikan ke kelompok tani sehingga amggota yang membutuhkan hand tracktor bisa memi jam dari kelompok," ujarnya.
Pemerintah Daerah juga akan membantu dalam pemasaran, diharapkan hasil tomat petani langsung dijual ke rumah makan agar harganya bisa lebih tinggi.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
