Selebrita

Gisella Anastasia Gandeng Wijaya Saputra Saat Bersama Calum Scott, Ini Riset Wanita Cepat Move On

Gisella Anastasia Gandeng Wijaya Saputra Saat Bersama Calum Scott, Ini Riset Wanita Cepat Move On

Penulis: Noor Masrida | Editor: Restudia
tribunstyle.com/kolase
Wijaya Saputra dan Gisella Anastasia dikabarkan akan menikah 

"Apakah itu membuat aku menjadi satu orang jahat? Sementara aku melakukan itu setelah semuanya selesai," lanjutnya.

Ibu dari Gempita ini justru mempertanyakan apakah ia jadi terlihat jahat jika lebih cepat move on?

"Kalau memang kecepatan aku untuk move on mungkin lebih dari orang-orang apakah itu membuat aku menjadi orang jahat? Toh aku nggak meninggalkan Gempi."

insta story Wijin
insta story Wijin ()
insta story Wijin
insta story Wijin ()

Menurutnya, ia juga selalu memprioritaskan Gempita selama ini.

"Sangat memperhatikan semuanya. Nggak ada yang tahu saya lari-lari ke sana ke mari, tadi saya naik ojek abis nganterin Gempi sekolah," ungkap Gisella Anastasia.

Lantas, ia menekankan bahwa keputusannya bercerai dari Gading tidak hanya dipikirkan dalam semalam saja, namun sudah sangat matang.

"Dan lagi-lagi saya mau tekankan di sini kalau orang berpisah dalam rumah tangga itu bukan hal yang dipikirin over days atau over night, tapi over time berwaktu-waktu yang banyak."

"Jadi kalau cepat move on ya bukan cepet-cepet banget juga. Jadi pas secara hati kita kan sudah bulat tapi diurus ini itu, baru putusan memang Januari kemarin," ungkap Gisella Anastasia.

insta story Feni Rose
insta story Feni Rose ()

Berkaca dari keadaan yang dialami Gisel, sebenarnya bukanlah hal yang aneh bila perempuan lebih cepat bangkit dari keterpurukan usai mengalami perpisahan.

Para ilmuwan dilansir Nakita, mengakui wanita sebenarnya lebih menderita secara emosional daripada pria ketika sebuah hubungan berakhir.

Tetapi kabar baiknya adalah bahwa mereka lebih cepat bangkit kembali.

Para peneliti menemukan, perempuan lebih cenderung marah, cemas, serta banyak makan usai hubungannya berakhir.

Tetapi mereka lebih terbuka dengan meminta bantuan teman dan keluarga, yang membantu mereka terus maju melanjutkan hidup.

Sementara pria lebih menutupi emosinya dan mencoba 'berdamai' dengan menjadi lajang lagi, meskipun itu meninggalkan luka yang dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Para peneliti AS telah mensurvei 5.705 orang di 96 negara.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved