Berita Kabupaten Banjar

BLUD Intan Hijau Banjar Sulap Ranting Tebangan PLN Jadi Barang ini

Sejak terbentuk sejak awal 2018 lalu, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Intan Hijau Kabupaten Banjar mulai melakukan kegiatan komersil.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
ADTYA UNTUK BPOST GROUP
Pegawai Intan Hijau sibuk melakukan kegiatan pengomposan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Sejak terbentuk sejak awal 2018 lalu, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Intan Hijau Kabupaten Banjar mulai melakukan kegiatan komersil.

Lembaga otonom di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjar itu memproduksi kompos.

Mereka memanfaatkan dedaunan dan ranting pepohonan tebasan PT PLN.

"Kami bekerjasama dengan PLN. Ranting pepohonan mereka kami serap untuk bahan utama kompos," ucap Kepala BLUD Intan Hijau Adi Winoto, Senin (26/03/2019).

Bahan tambahan pengolahan kompos tersebut yakni kotoran ayam, sekam padi, kapur, dan EM4.

Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur air.

Baca: Alasan Nagita Slavina Bertahan dengan Raffi Ahmad Meski Pernah Ingin Berpisah Diungkap ke Dimas Beck

Baca: Syahrini Sering Kena Nyinyir, Agen Jet Pribadi Ingin Datangi Hotman Paris demi Klarifikasi

Baca: Krisdayanti Pamer Hadiah Ultah Kellen dan Amora Lemos, Eks Anang Hermansyah Kangen Aurel Hermansyah

Baca: Resmi! Ini Besaran Tarif Ojek Online yang Berlaku Mulai 1 Mei 2019, Dibagi Tiga Zona, Ini Daftarnya

Staf teknis pelaksana pengomposan Intan Hijau, Aditya, menuturkan produksi kompos sebenarnya telah lumayan lama dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Surya Kencana.

Namun setelah statusnya ditingkatkan menjadi BLUD, produksi kompos ditingkatkan.

Pasalnya setelah berstatus BLUD memiliki kewenangan untuk dikomersialisasikan.

Sebelumnya kompos yang diproduksi hanya digunakan untuk pupuk guna memelihara taman di lingkungan TPA Surya Kencana dan taman di kantor DLH.

"Sejak awal 2018 lalu produksi kompos kami tingkatkan menjadi sekitar tiga ton per bulan. Sebagian terserap ke luar seperti ke swasta maupun perkantoran pemerintah," sebut Aditya.

Dikatakannya hingga kini serapan pasar lumayan bagus terhadap kompos yang dihasilkan.

Karena itu produksi kompos juga akan terus diringkatkan dari waktu ke waktu.

Kalangan masyarakat di Kabupaten Banjar berharap pihak BLUD Intan Hijau membantu mengajari petani membuat kompos.

"Sebagian memang ada yang bisa, tapo kan juga banyak petani yang buta tentang kompos. Padahal kan banyak kototsn ternak, ranting pepohonan juga banyak," ucap Rahman, warga Karangintan.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved