Serambi Mekkah
Tak Cuma Petani, Dinas TPH Banjar Juga Latih PKK Teknologi Bercocok Tanam Ini
Tak Cuma Petani, Dinas TPH Banjar Juga Latih PKK Teknologi Bercocok Tanam Ini (KONTRAK OL)
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Penguatan kemampuan bercocok tanam terus diperluas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar ke berbagai elemen di daerah ini. Tak cuma petani, kalangan Tim Penggerak PKK pun turut dilatih bercocok tanam.
Secara khusus Dinas TPH Banjar memberikan pelatihan kepada Tim PKK Banjar, Kamis (28/03/2019). "Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan para kader dalam menyediakan pangan sehat serta memanfaatkan pekarangan rumah," ucap Kepala Dinas TPH Banjar HM Fachry.
Peserta pelatihan berjumlah 15 orang yang berasal dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Martapura (Desa Labuan Tabu), Martapura Timur (Desa Tambak Ulu), dan Kecamatan Karang Intan (Desa Mandikapau Barat).
Ketiga desa tersebut merupakan Dasawisma Binaan PKK Banjar. Tiap Dasawisma mengirim tiga kader didamping ketua TP PKK kecamatan masing-masing. Juga didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang lokasi kerjanya di desa setempat.
Pada pelatihan yang digelar di Pendopo Mahligai Sultan Adam di lingkungan rumah dinas Bupati tersebut, masing-masing kader diberi bahan dan alat untuk hidroponik, sehingga menjadi pelopor pengembangan hidroponik di pedesaaan.
Kegiatan itu dibuka oleh Ketua TP PKK Banjar Hj Raudhatul Wardiah. Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja Hatinya PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman).
Ia berharap para kader PKK kecamatan dapat menerapkan hasil yang didapat setelah pelatihan ini yang tujuannya tidak lain pemenuhan kebutuhan pangan keluarga yang sehat bebas pestisida. Terlebih dapat dijual sebagai pendapatan keluarga untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Banjar Sejahtera dan Barokah.
Fachry menegaskan kegiatan pelatihan tersebut merupakan upaya peningkatan penerapan teknologi pertanian modern bercocok tanam di Kabupaten Banjar. Terutama dalam hal aplikasi teknologi hidroponik.
Ia mengatakan teknik hidroponik ada dua jenis yaitu larutan stastis dan larutan alir. "Teknik larutan statis inilah yang kita berikan kepada para kader karena teknik ini cocok untuk budidaya sayuran hidroponik skala rumah tangga dengan menggunakan box styrofoam," tandasnya.
Teknik tersebut, lanjut Fachry, selain mudah diimplementasikan juga menggunakan bahan bekas tanpa listrik teknik ini disebut wick system atau sistem sumbu.
Secara umum, sebutnya, terdapat empat kelompok tanaman yang dapat dikembangkan secara dihidroponik. Di antaranya buah-buahan seperti tomat, melon, dan paprika. Sedangkan pada jenis tanaman sayuram antara lain selada, sawi, bayam, kangkung, samhong, pakcoy, dan kale.
"Kalau pada jenis tanaman toga di anaranya seledri, cellery, daun mint, dan rosmery. Tanaman hias pun bisa sepertispancy, viola, bunga telang, dan anggrek," sebut Fachry.
Dikatakannya, hidroponik merupakan alternatif budidaya tanaman yang menggiurkan. Ini mengingat adanya alih fungsi lahan yang mengakibatakan lahan-lahan pertanian berkurang.
"Selain itu hidroponik merupakan pertanian perkotaan yang tidak memerlukan lahan luas sehingga cocok untuk pertanian perkotaan atau urban farming," pungkas Fachry. (*/aol)
