Mengenal Keganasan Buaya Kalteng
Korban Hilang hingga Bagian Tubuh Dimakan Buaya di Kalteng, Sedang Wudhu Langsung Dimangsa
Kejadian serangan buaya muara Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dirasakan makin ganas oleh penduduk yang tinggal
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT -Kejadian serangan buaya muara Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dirasakan makin ganas oleh penduduk yang tinggal di Samuda, Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Bagendang, Jaya karet, dan desa sekitar tempat habitat buaya di Pulau Hanaut sejak tiga tahun terakhir.
Serangan Buaya muara atau buaya bekatak (crocodylus porosus) tersebut dilakukan secara tiba-tiba tanpa disadari oleh warga, terutama di saat warga sedang melakukan aktivitas di bantaran Sungai Mentaya pada subuh maupun magrib menjelang malam.
Buaya yang memangsa tampaknya mendekat ke jamban atau lanting saat hari mulai gelap atau subuh, sehingga ketika warga mengambil air wudhu pada saat ingin salat subuh atau magrib bahkan isya, saat itulah buaya melakukan penyerangan.
Baca: Buaya Ganas Pulau Hanaut Kalteng Berseliweran di Sungai Mentaya, Pria Ini Lihat yang Kecil dan Besar
Berdasarkan keterangan warga setempat, akibat serangan buaya tersebut ada beberapa warga yang tangannya atau kakinya buntung, akibat diserang buaya yang berasal dari Pulau Hanaut yang menyeberang ke kawasan permukiman.
Baca: Buaya Ganas Kalteng Ini Jeli Memilih Waktu Tepat Serang Warga, Pilih Subuh & Petang, Ini Alasannya
Baca: Teror Buaya Ganas di Kalteng, Sang Predator Menyeberang Lalu Naik Dekati Permukiman Warga
Baca: Teror Buaya Ganas di Sungai Mentaya Sampit, Kalteng, Pulau Hanaut Jadi Wadah Berjemur Sang Predator
Bahkan Kades Pulau Hanaut, Ardiansyah, mengungkapkan, ada juga warga yang sempat hilang diduga juga akibat serangan buaya ganas Pulau Hanaut tersebut."Korbannya ada yang bagian tubuhnya hilang dimakan, juga ada yang meninggal ada juga hilang di sungai," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id/faturahman)
