Kisah Dibalik Nama Gunung Mayang
Gunung di Tanahbumbu Ini Awalnya Bernama Jelapat, Dijamin Tak Ada Aura Mistis dan No Mitos Aneh-aneh
Berjarak lebih kurang enam kilometer dari jantung kota, Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu. Terletak sebuah gunung diberi nama Gunung Mayang.
Penulis: Herliansyah | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID,BATULICIN - Berjarak lebih kurang enam kilometer dari jantung kota, Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu. Terletak sebuah gunung diberi nama Gunung Mayang.
Gunung Mayang, pun itulah nama yang paling disebut-sebut kini oleh mayoritas masyarakat Tanahbumbu, Kabupaten berjuluk Bumi Bersujud tersebut.
Berjarak hanya sekitar enam kilometer dari jantung kota, Simpang Empat karena Gunung Mayang berada di Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat lebih dekat dari kecamatan lainnya.
Selain dekat dari kota Simpang Empat, juga didukung akses jalan sangat lebar dan mulus. Sehingga Gunung Mayang, pun yang sekitar kurang lebih satu tahun ini selalu ramai dikunjungi.
Baca: Sering Didatangi Pejabat Minta Ramal, 2 Peramal Korut Ini Ditembak Mati di Depan Ribuan Pasiennya
Baca: Redmi Note 7 atau Redmi Y3 Bakal Usung Kamera Selfie 32 MP, Tiru Huawei P30 dan Vivo V15
Tidak ada menyimpan aura mistis atau mitos, sehingga Gunung Mayang ramai didatangi masyarakat, terlebih saat hari libur akhir pekan atau pun libur panjang.
Namun ada cerita menarik di balik kisah bernama Gunung Mayang, dulunya disebut-sebut bernama Gunung Jelapat.
Konon kabarnya, bernama Gunung Mayang. Berawal kisah dari pemilik pertama lahan yang dulunya hanya banyak ditumbuhi belukar, pohon liar dan beberapa kebun.
Bernama Gunung Mayang, bermula dari nama salah satu anak pemilik lahan awal. Dengan nama Mayang.
Entah bagaimana ceritanya, sehingga Gunung Jelapat berganti Gunung Mayang, belum didapat kisah dibalik pemberian nama tersebut.
"Dulunya bernama Gunung Jelapat. Diberi nama Gunung Mayang, karena pemilik lahan sebelumnya memiliki anak bernama Mayang. Sekarang lahan sudah dijual kepada pemilik sekarang," kata Gunarso salah seorang pengurus Gunung Mayang.
(BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)