Hari Kartini 2019

Jelang Hari Kartini 21 April 2019, Simak Daftar Kutipan Inspiratif RA Kartini dan Fakta Sang Tokoh

Simak daftar kutipan inspiratif RA Kartini jelang Hari Kartini 21 April 2019 dan fakta-fakta tentang sang tokoh emansipasi.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
Google
RA Kartini 

Sayangnya walau ia sudah mengerti akan hal itu, Kartini tetap menikah dengan seorang suami yang memiliki dua istri.

4. Kartini seorang anak tiri dari 11 saudara termasuk saudara kandung dan tiri.

5. Kartini merupakan anak paling tua di antara saudara kandungnya

6. Kartini hanya diperbolehkan sekolah sampai jenjang ELS (Europese Lagere School).

7. Melahirkan pada 13 September 1904 dan Meninggal 4 hari kemudian pada tanggal 17 September 1904.

8. Menjadi empat nama jalan raya di Belanda, yaitu di Amsterdam, Utretch, Veerlo dan Harleem.

9. Menjadi juru dakwah dengan mengenalkan agama Islam (sebagai agama cinta damai).

Kartini selalu berusaha memberikan wajah yang baik tentang Islam kepada dunia.

Dia membawa cerita-cerita tentang ajaran Islam dalam korespondensinya.

Kartini pernah mengirim surat dan foto Paus dengan bingkai ukiran Jepara kepada Mr. Abendanon.

10. Perkenalkan Ukiran Jepara ke Eropa

Selain membangun sekolah untuk perempuan sebagai bentuk perjuangannya akan emansipasi wanita, Kartini juga memperkenalkan ukiran Jepara sampai ke Eropa.

Karena tindakannya ini, maka Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 mendirikan Openbare Ambachtsschool atau Sekolah Ukir Jepara sebagai penghargaan kepada Kartini.

11. Ide-ide Cemerlang Dalam Surat-surat Kartini

Di usianya ke 20 tahun, Kartini sudah berani menulis surat kepada pemerintahan Hindia Belanda.

Surat pertamanya pada saat itu berisi pengajuan beasiswa untuk bisa bersekolah di Belanda.

Surat pengajuan tersebut akhirnya disetujui, setelah itu Kartini juga mengajukan surat agar mendapatkan beasiswa bersekolah di Batavia, tetapi karena dia telah menikah, beasiswa tersebut diberikannya kepada pemuda bernama Salim dari Riau.

Selain surat pengajuan beasiswa, Kartini juga menulis surat protes kepada pemerintahan Hindia Belanda.

Pada saat itu, dimana belum ada Sumpah Pemuda, Kartini mengusulkan agar Bahasa Melayu dan Bahasa Belanda menjadi bahasa media cetak dan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.

12. Pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres RI No. 198 Tahun 1964 yang menetapkan bahwa Raden Ajeng Kartini adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Banjarmasinpost.co.id/noor masrida

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved