Cetak BPost

Mengunjungi TK Inklusi di Desa Semayap, Empat Gurunya Rela Tak Digaji

Menjadi guru anak berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Perlu kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi anak-anak tersebut.

Editor: Hari Widodo
zoom-inlihat foto Mengunjungi TK Inklusi di Desa Semayap, Empat Gurunya Rela Tak Digaji
banjarmasinpost group
Banjamasinpost edisi cetak Jumat (19/4/2019)

BANJARMASINPOST.CO.ID - Menjadi guru anak berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Perlu kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi anak-anak tersebut. Selain itu perlu cara dan trik berbeda untuk menghadapi masing-masing anak agar mereka paham dengan pelajaran. Semua ini dimiliki empat guru Taman Kanak-kanak (TK) Inklusi Winata Karya di Jalan Tambak II Desa Semayap Kabupaten Kotabaru.

TK inklusi ini sebenarnya baru berdiri pada 2017 dan baru mendapat izin operasionalnya pada 2018. Kendati demikian muridnya sudah banyak. Selain untuk anak berkebutuhan khusus, TK ini juga menampung anak normal.

Keempat guru itu adalah Ambar Sri Sukasti yang bertugas sebagai kepala TK, Ratna Sari SPd, Ira Ardiani dan Dede Rindu Melati Putri.

Baca: Si Palui: Kajadian Mahawa

Baca: Ketidakadilan di Dunia Pangkal Petaka Akhirat

Baca: Kekacauan Saat Pemilih Antusias

Hebatnya, mereka tidak hanya sabar, tapi juga rela tak dibayar. “Kami percaya ada saja rezekinya di lain. Kami saat ini juga mengajar Paket A, B dan C pada sore sehingga untuk pemasukan cukup, “ kata Ambar.

Ratna menambahkan mereka memang berniat membangun TK yang juga berkebutuhan khusus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved