Berita Tabalong
Siswa di Tabalong Tempuh Puluhan Kilometer Ikuti UNBK, Terpaksa Menginap di Sekolah
Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya dan SMPN 5 Haruai Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara harus berjuang untuk mengikuti UNBK.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Siswa SMPN 4 Haruai Desa Dambung Raya dan SMPN 5 Haruai Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara harus berjuang untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komunter (UNBK).
Pelaksanaan UNBK dilaksanakan di SMKN 2 Tanjung di Desa Kitang Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong.
Untuk menuju Desa Kitang siswa harus menempuh perjalanan panjang, dengan menggunakan sepeda motor mereka harus menempuh perjalanan sekitar lima hingga enam jam.
Baca: Kadisdik Sebut UNBK SMP di Tapin Siap 100 Persen
Baca: Lagi, Pot Memanjang di Pagar Taman Edukasi Banua Diduga Dirusak
Baca: Sambut Hari Konsumen dan Hari Kartini, Ini yang dilakukan Bandara Syamsudin Noor
Baca: Perasaan Ayu Ting Ting & Shaheer Sheikh Kini Diungkap Sosok Ini, Teman Ivan Gunawan Takut Kenyataan
Dengan kondisi jalan yang rusak parah siswa harus melintasi jalan tanah yang berlumpur. Jalan Desa Dambung Raya dan Panaan memang masih berupa jalan tanah, saat turun hujan jalan sangat sulit untuk dilewati.
Siswa SMPN 4 Haruai berjumlah 17 orang sedangkan SMPN 5 Haruai berjumlah 16 orang.
Sebagian siswa yang menggunakan jalur darat mengendarai sepeda motor sendiri dan ditemani beberapa pendamping dari sekolah dan keluarga siswa sebagian menggunakan jalur sungai, Mereka menaiki sepeda motor sendiri atau berboncengan dengan teman.
Meskipun memang menyalahi aturan namun siswa sudah biasa mengendarai sepeda motor sendiri. Karena jarak yang ditempuh menuju sekolah atau tempat lain cukup jauh dan anggota keluarga juga tidak bisa mengantar karena bekerja.
Pihak sekolah SKN 2 Tanjung menyediakan ruang untuk menginap di ruang kelas,
Untuk konsumsi siswa selama UNBK, pihak sekolah bekerjasama dengan salah satu warga sekitar untuk menyediakan makanan siswa. Siswa membayar Rp 10.000 untuk satu kali makan.
Di SMPN 4 HAaruai Desa Dambung Raya sendiri masih belum teraliri listrik. Di sekolah ada empat unit laptop yang telah diisi aplikasi simulasi UNBK, siswa bergantian belajar.
Hal serupa juga dialami oleh siswa SMPN 5 Haruai Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara, sebanyak 16 siswa mengikuti simulasi UNBK di SMKN 2 Tanjung. Bedanya mereka menginap di rumah warga yang merupakan rumah dari salah satu keluarga orangtua wali.
Jarak antara SMPN 5 Haruai dan SMKN 2 Tanjung cukup jauh, memerlukan perjalanan dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Itupun jika jalan yang dilewati tidak sedang rusak parah akibat turun hujan.
Jalan yang dilewati merupakan jalan tanah yang terdapat banyak kubangan, bahkan jika kerusakan sangat parah mobil tidak bisa melintas.
Kepala Sekolah SMPN 5 Haruai Syahrian mengatakan pada hari Minggu (21/04/2019) siswa sudah berangkat menggunakan sepeda motor.
Pihak sekolah mengirimkan pendamping, beberapa orangtua wali juga ada yang mewakili untuk ikut serta dan memberikan pengawasan.
"Saat ini anak anak masih diperjalanan, mungkin sore nanti sudah sampai dan langsung kami minta untuk istirahat agar esok bisa fit dalam menjawab soal," ujarnya.
Di SMKN 2 Tanjung sendiri digunakan untuk tujuh SMP yang melaksanakan UNBK.
"Besok dibagi menjadi dua sesi yaitu pagi dan siang, kami yang pagi karena standby tak jauh dari sekolah," ujarnya.
Selama ini SMPN 5 Haruai juga terkendala dengan belum adanya listrik di sekolah. Selama ini terdapat empat unit tenaga surya namun dua telah rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Dari dua panel tenaga surya yang tersisa hanya bisa digunakan untuk menyalakan lampu pada malam hari.
Pihak sekolah saat ini memiliki satu unit laptop yang secara bergantian digunakan untuk siswa belajar mengoperasikan dan menjawab soal.
"Guru membawa laptop kesekolah dengan kondisi baterai penuh, siswa belajar sampai dayanya habis begitu terus setiap hari, jika cuaca sangat panas bisa untuk menambah daya meski juga tidak lama," ungkapnya.
Diketahui saat ini masih ada beberapa daerah yang masih belum teraliri listrik, informasi dari PLN Tanjung ada dua Kecamatan yang masih ada belum teraliri listrik.
Desa Salikung sebanyak 300 kepala keluarga, Desa Sungai Kumap 40 kepala keluarga. Kecamatan Bintang Ara di Desa Panaan 60 kepala keluarga, Desa Hegarmana 40 kepala keluarga dan Dambung Raya 50 kepala keluarga.
Baca: Rasa Sayang Gading Marten pada Gisella Anastasia Terungkap, Malas Tanggapi Soal Wijaya Saputra
Baca: Video Viral Perut Buaya Berisi Potongan Tubuh Beredar, Korbannya Warga yang Sedang Cari Ikan
Tahun 2019 UNBK SMP dilaksanakan 100 persen di Kabupaten Tabalong, dengan jumlah siswa yang mengikuti adalah 2372 siswa dari 60 sekolah.
Dengan rincian 14 sekolah menyelenggarakan mandiri, 14 sekolah mandiri namun ditempat lain dan 32 sekolah gabungan. Dari 60 sekolah yang mengikuti UNBK 55 sekolah merupakan sekolah negeri, 3 swasta dan 2 SMP terbuka.
(Banjarmasinpost.co. id/Reni Kurniawati)