Pilpres 2019
Saksi Prabowo-Sandi Mengaku Diintimidasi Setelah Rekam KPPS Coblos 15 Surat Suara dan Viral
Nur Latifah mengaku mendapatkan intimisasi dari warga di lingkungannya setelah merekam anggota KPPS mencoblos 15 surat suara di TPS, Rabu (19/6/2019)
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Bersaksi dalam sidang sengketa pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Medan Merdeka Barat saksi pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, Nur Latifah menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya saat bertugas menjadi saksi.
Nur Latifah mengaku mendapatkan intimisasi dari warga di lingkungannya setelah merekam anggota KPPS mencoblos 15 surat suara di TPS, Rabu (19/6/2019).
Adapun, Nur Latifah merupakan saksi asal Dusun Winongsari, Desa Karangjati, Kabupaten Boyolali yang menyaksikan proses pencoblosan di TPS 08.
"Saya mendapat intimidasi, dari banyak orang," ujar Nur.
Pada hari pencoblosan, Nur mengaku melihat anggota KPPS mencoblos 15 surat suara di TPS 08. Dia juga mengaku merekam kegiatan tersebut. Rekaman itu dia sebut viral di media sosial.
Baca: Dari Pedagang Pakaian di Pasar Pindah ke Dunia Maya, Sri Muliani Raih Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Baca: Takut dengan Dua Sosok ini, Narapidana di Rutan Jembrana Bali Makan Kotorannya Sendiri
Baca: Saksi BPN Prabowo-Sandi, Said Didu : Dewan Pengawas Anak Perusahaan Masuk Kategori Pejabat BUMN
Baca: Sudah 147 Kasus DBD di HST, Begini Langkah Dinas Kesehatan untuk Membasmi Nyamuk
Kemudian, Nur mengaku dipanggil jelang tengah malam pada 19 April 2019 ke rumah salah satu warga. Dia menyebut di sana sudah ada anggota KPPS, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, kader partai, dan beberapa preman.
"Di sana saya perempuan sendiri. Saya ditanya posisi saya sebagai apa, kenapa ada video yang viral. Saya dituduh sebagai penjahat politik di sana," ujar Nur.
Pada 21 April 2019, dia kembali dipanggil pada malam hari oleh warga sekitar. Nur mengaku diminta untuk tutup mulut dan kembali ke Semarang. Adapun, dia sedang menuntut ilmu di kota itu.
Baca: Reaksi Tak Terduga Rossa Saat Tak Diajak Duet Afgan di Konser, Teman Ivan Gunawan Lakukan Ini
Baca: Petani Labuan Amas HST Mengaku Sulit Kembangkan Pertanian Cabai Besar, Pilih Cabai Rawit
Nur mengatakan intimidasi juga datang dalam bentuk telepon. Dia menerima telepon dari kerabat anggota KPPS yang dia rekam.
"Saya dapat telepon dan dikecam sebagai penjahat politik," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekam KPPS Coblos 15 Surat Suara, Saksi 02 Mengaku Diintimidasi dan Disebut "Penjahat Politik""
(Penulis : Jessi Carina)
Prabowo Mau Lakukan Rekonsiliasi dengan Jokowi, Salah Satu Syaratnya Ada pada Rizieq Shihab |
![]() |
---|
Alasan Sandiaga Uno Tak Menghadiri Penetapan Presiden dan Wapres 2019 |
![]() |
---|
Hadir Mewakili Paslon 02 Pada Rapat Pleno, Habiburokhman Melakukan ini ke Jokowi dan Ma'ruf |
![]() |
---|
Tak Bisa Memastikan Kedatangan Prabowo Pada Pelantikan, Jokowi Ungkapkan Perasaan ini |
![]() |
---|
Pesan Joko Widodo Pada Pidato Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih di KPU RI |
![]() |
---|