Olahraga Kalsel
Wing Chun Ingin Cetak Atlet Berprestasi, Mau Jadikan Anggota Seorang Petarung
Tidak hanya sekedar eksis di Kalimantan Selatan (Kalsel), Wing Chun Banjarmasin Club (WCBC) juga ingin mencetak atlet yang bisa berlaga
Penulis: Khairil Rahim | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tidak hanya sekedar eksis di Kalimantan Selatan (Kalsel), Wing Chun Banjarmasin Club (WCBC) juga ingin mencetak atlet yang bisa berlaga di ajang kejuaraan wing Chun di Tanah Air.
Ketua Komunitas Wing Chun Banjarmasin, Reza Pariadi mengatakan meski baru saja berdiri satu bulan lalu namun setidaknya ada puluhan anggota yang ikut bergabung. Mereka berlatih setiap minggu di Koramil TNI AD Banjarmasin Selatan.
"Memang saat ini fokus utama kita untuk mensosialisasikan Wing Chun terlebih dahulu di Banua baik ke sekolah, instansi dan lingkungan masyarakat. Kami masih tahap membangun dan mencetak atlet soalnya baru dibentuk," kata pelatih wing Chun ini.
Di WCBC ini lanjut dia dirinya ingin mencetak atlit, bukan hanya sekedar beladiri tapi menjadi seorang petarung, selain itu mendidik mental dan selalu menguji skil masing masing serta tanding secara terbuka bebas pukul tendang, banding serang.
Baca: Ingin Mohamed Salah Gabung Barcelona, Pemain Terbaik Afrika Sebut Mesir Bakal Bermasalah
Baca: Hasil Copa America 2019 - Bikin Qatar Angkat Koper, Argentina Melaju ke Perempat Final
"Menu latihan di WCBC tidak memakai jurus 1-6 melainkan 48 bentuk perubahan, latihan 4 kekuatan, latihan 10 tangkis, 8 bentuk tendangan, latihan 19 serangan dan latihan 7 bentuk perubahan serta latihan kuda kuda 4 pondasi selatan, Utara, barat dan timur," jelas dia.
Tidak hanya orang dewasa bagi anak-anak, lanjut Reza wing chun juga dapat membangun rasa percaya diri serta bagus untuk menunjang perkembangan fisik dan keseimbangan otak kiri dan kanan mereka.
Seperti yang di ketahui ketika otak kiri dan kanan menjadi lebih seimbang maka, kecerdasan dan logika analisis seseorang akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Reza menambahkan wing Chun tujuannya sama dengan beladiri lain, yaitu untuk melindungi diri. Hanya, setiap aliran memiliki teknik gerakan yang berbeda.
Reza menegaskan Wing Chun bukanlah ilmu beladiri yang terbaik namun dengan segala teori dan pemahamannya yang menjadikannya menjadi unik.
"Namun sistem dan metode cara belajarnya bisa jadi berbeda dengan komunitas yang lain," ujar dia.
Jadi lanjut Reza jika yang lain lebih terfokus pada jurus satu sampai jurus 6, maka komunitas wingchun Banjarmasin lebih menitik beratkan pada pemahaman dan fungsi-fungsi daripada form nya itu sendiri baik penggunaan tenaganya sampai peruntukkannya.
"Adalah baik bila yang kita pelajari itu sesuai dengan teorinya. Wing chun punya tipikal gerakan sederhana tapi efisien sehingga gerakan ini sulit dipatahkan," tambah dia.
Dalam kelas wing chun, gerakan yang diajarkan diperagakan dengan lambat. Agar para murid bisa dilatih untuk tetap siaga namun tidak tegang.
Gerakan dasar wing chun adalah kuda - kuda, pukulan, tangkisan semua dikemas jadi satu dengan tujuan supaya "bisa lebih efektif dan efisien".
Pada 17 Juni 2019 berdiri Studi Komunitas Wingchun Banjarmasin yang ide awal dari sebuah pemikiran yang sederhana ingin mengembangkan dan turut serta mensosialisasikan olahraga beladiri wing Chun ini di Banua.
(Banjarmasinpost.co.id/Khairil rahim)