Selebrita
Heboh Roro Fitria Kecanduan di Dalam Rutan Pondok Bambu, Ini Penjelasan Pengacaranya
Heboh Roro Fitria Kecanduan di Dalam Rutan Pondok Bambu, Ini Penjelasan Pengacaranya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Heboh Roro Fitria Kecanduan di Dalam Rutan Pondok Bambu, Ini Penjelasan Pengacaranya
Diketahui Roro Fitria masih menjalani masa hukuman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur sampai saat ini.
Namun ternyata, selama menjalani masa hukuman sekitar satu tahun tujuh bulan masa tahanan, Roro Fitria merasa kecanduan.
Kecanduan itu diungkap pengacara Roro Fitria, Asgar Sjarfi, ketika Grid.IDhubungi lewat sambungan telepon, Selasa (25/6/2019).
Baca: Jenis Kelamin & Hadiah Anak Kedua Sandra Dewi & Harvey Moeis Diungkap, Beri Jet Pribadi Lagi?
Baca: Ledekan Anang Hermansyah Saat Ashanty Marah Dikerjai Aurel Hermansyah, Ini Ekspresi Ibu Arsy
Baca: Update Kondisi Kesehatan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ini Penjelasan Dokter yang Rawat Risma
Baca: Tangis Vanessa Angel Pasca Vonis 5 bulan Penjara di Kasus Prostitusi Online Artis, Langsung Bebas?
Bahkan untuk meminimalisir kecanduan yang dialami Roro Fitria, pihaknya sampai mendatangkan psikiater independen.
"Kemarin kita coba undang psikiater psikolog buat jagain dia agar tidak kecanduan lagi. Jadi kita mau lihat kondisi dia," kata Asgar.
Diakui Asgar, kliennya itu memang belum bisa terlepas dari penggunaan narkoba sehingga harus perlahan dihilangkan.
"Masih ada sisa-sisa (kecanduan) harus dihilangkan. Memang dia sebagai pemakai harus diobati," ujarnya lagi.
Jika kelak bebas dari penjara, Asgar menyebut Roro Fitria harus segera mendapatkan penyuluhan tentang narkoba.
Hal itu dilakukan agar pemain film 'Gunung Kawi' itu benar-benar bersih dari narkoba.
"Mungkin kalo nanti dia sudah bebas, dia perlu pengertian (tentang narkoba)," kata Asgar.

Tak hanya itu, Roro juga harus diberi bimbingan agar lebih berhati-hati dalam memilih lingkungan pertemanan.
"Terus harus pilih temannya, harus hilangkan racun dalam tubuhnya, dia harus didetox agar dikembalikan ke tubuh yang sebelumnya yang sehat."
"Dia harus dikembalikan seperti semula kondisi dia baik secara psikologis atau fisiknya dia," pungkas Asgar.