Bisnis
Kurangi Konsumsi Batubara, Kalsel Bakal Maksimalkan Kelapa Sawit Kembangkan Biofuel
Demi mengurangi ketergantungan batubara,(Pemprov) Kalsel, Kpw Bank Indonesia Kalsel beserta stakeholder terkait mencari solusi komiditi pengganti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Komoditi batubara dan sumber daya alam (SDA) lainnya yang tidak terbarukan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sangat bergantung dengan komoditi tersebut.
Demi mengurangi ketergantungan batubara, jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, Kpw Bank Indonesia Kalsel beserta stakeholder terkait tengah mencari solusi komiditi pengganti yang dapat diolah dan dikembangkan sebagai bahan bakar kebutuhan masyarakat.
Pemprov Kalsel bersama KPw BI Kalsel menggandeng pihak yang berkompeten berupaya memaksimalkan pengembangan biofuel dan biodiesel yang berbahan dasar kelapa sawit.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Abdul Haris Makkie, dalam kegiatan seminar ekonomi dan bisnis bertema “Upaya Percepatan Hilirisasi Komoditi Unggulan Kalimantan Selatan : Peluang Biofuel untuk Pemenuhan Kebutuhan Energi Domistik,” bertempat di lantai 6 KPw Bank Indonesia Kalsel, Jumat (5/7/2019).
Baca: Preview Martapura FC vs Persatu : Misi Naik ke Puncak Klasemen
Baca: Hasil Badak Lampung FC vs Barito Putera Liga 1 2019, Skor Babak Pertama 2-2 Samsul Penyelamat
Baca: Kuota PPDB Jalur Prestasi di SMAN 5 Banjarmasin Tak Terpenuhi, Hanya 28 Siswa Masuk Jalur Ini
Baca: Surat Pernyataan Vanessa Angel Tak Akui Ayahnya Diminta Doddy Sudrajat, Jane Shalimar Sebut Ini
"Ada lima visi-misi ekonomi Kalsel, yakni pengembangan kawasan industri (KI) Batu Licin dan Jorong, sektor pariwisata, UMKM, serta pengembangan agrobisnis dan industri yang di dalamnya termasuk biodiesel dan biofuel," terangnya
Ditambahkannya, perhatian Pemprov Kalsel terhadap pengembangan agrobisnis dan industri diwujudkan
dengan melakukan peremajaan di area seluas 4.720 hektar perkebunan kelapa sawit.

"Data sementara ada satu perusahaan pengolahan kelapa sawit yang mengembangkan biodiesel dan biofuel, kami berharap ada potensi lainnya yang bisa terus dikembangkan untuk energi terbarukan, misalnya pertanian, kehutanan, tidak kalah pentingnya adalah industri pariwisata yang sangat menjanjikan, banyak masyarakat dan para pelaku usaha bisa terlibat di dalamnya," paparnya.
Selain itu, Abdul Haris Makkie juga menilai pentingnya dari sisi regulasi dari pemerintah, yang tidak hanya menguntungkan masyarakat atau pengusaha saja, namun harus berkoordinasi agar dapat adil bagi kedua belah pihak.
Baca: Dibantu MRI-ACT Kalsel, Ira Bisa Wujudkan Cita-Cita Melanjutkan Sekolah
Baca: 3 Sifat Mulan Jameela Diungkap Pacar El Rumi, Marsha Aruan Juga Sebut Kelebihan Maia Estianty
Sementara itu, Kepala KPw Bank Indonesia Kalsel, Herawanto menuturkan, hilirisasi minyak kelapa sawit dapat pula menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan impor Indonesia terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Menurunya Menjadi PR besar bagi Kalsel untuk mengembangkan petumbuhan ekonomi berbasis agrobisnis dan agroindustri.
"Secara lokal dan regional dapat membantu pertumbuhan ekonomi, secara nasional tentu dapat menahan laju impor kemudian tenaga kerja pun dapat diserap," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Saatnya Investasi, Harga Kembali Turun : Ini Daftar Harga Emas Antam Hingga 1 Kg |
![]() |
---|
Imbas Pandemi, Sandiaga Uno Tekankan Perlindungan Hukum Bagi Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Mau Beli Rumah DP 0 Persen, Simak Syarat dan Ketentuannya |
![]() |
---|
Jual Berbagai Bibit Tanaman, Artha Barokah Banjarbaru Sebut Bibit Alpukat dan Durian Paling Diminati |
![]() |
---|
Lima Miliarder Dunia Kekayaannya Melonjak Selama Pandemi, Berikut Daftarnya |
![]() |
---|