Berita Banjarmasin

Demo FDO ke DPRD Kota Banjarmasin, Pihak GOJEK Sebut Konsisten Dukung Mitra Driver di Banjarmasin

Pihaknya juga mendukung berkembangnya kerjasama yang lebih baik dalam memajukan iklim usaha yang saling menguntungkan di Tanah Air.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Aksi demo Forum Driver Online (FDO)Banjarmasin ke gedung DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (17/7/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menanggapi demonstrasi yang dilakukan Forum Driver Online (FDO) Banjarmasin, GOJEK menyatakan di manapun beroperasi di Indonesia menyatakan selalu siap mendengarkan aspirasi berbagai komunitas mitra driver.

Pihaknya juga mendukung berkembangnya kerjasama yang lebih baik dalam memajukan iklim usaha yang saling menguntungkan di Tanah Air.

Hal itu disampaikan oleh Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say, dalam rilisnya yang dikirim ke Banjarmasinpost.co.id, Rabu (17/7/2019).

Terutama pascaaksi demonstrasi para pengemudi ojek online, yang menuntut penyesuaian tarif ojek online sesuai Permenhub Nomor 118 Tahun 2018 tentang Angkutan Sewa Khusus.

“Pihak komunitas terkait, dalam hal ini FDO, telah kami undang untuk berdiskusi. Namun, mereka menolak. Kami juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan sebulan dua kali," jelas Michael Reza Say.

Baca: Viral, Motornya Hilang Dicuri, Driver GOJEK Tetap Antarmakanan ke Pemesan, Ini Balasannya

Baca: Walau sibuk Ngojek, Driver Ojek online Landu city Bersaudara Sempatkan Bagi Takjil

"Bahkan banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh GOJEK lahir dari masukan yang kami terima dari forum kopdar. Jadi demo itu tidak perlu, melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek,” tambahnya.

Terkait mengenai demo tersebut, Ketua FDO Kalsel, Pandu Setiawan mengatakan pihaknya menilai terjadi kesenjangan antara driver dengan perusahaan saat dilakukan dialog.

“Jawabannya selalu sama. Semua dari pusat. Ya kalau semua dari pusat kenapa ada kantornya di daerah? Tutup aja. Gak ada fungsinya di sini kalau seperti itu,” kata dia.

Pandu bercerita kalau pihaknya sempat dimediasi oleh DPRD Banjarmasin untuk berdialog dengan utusan Gojek dari Jakarta pada 9 November 2018.

Dalam mediasi tersebut, kata Pandu, pihak Gojek berjanji akan menaikan harga buat Gocar dan menyelesaikan permasalahan suspend sepihak. Hanya saja Pandu menyebutkan janji tersebut tidak terealisasi.

Menurut Mike, sapaan akrab juru bicara Gojek ini, berbagai aspirasi yang diminta anggota FDO, pihaknya telah mengakomodasi beberapa hal yang diinginkan mitra driver, seiring dengan peraturan pemerintah tersebut.

“Contohnya terkait transparansi dalam sistem Suspensi, saat ini kebijakan suspensi yang baru sedang kami rampungkan dan hal ini selalu kami sosialisasikan dalam Kopdar mitra,” ujarnya.

Baca: Panpel Porseni Se Indonesia 2020, Poliban Minta Dukungan Pemko Banjarbaru

Baca: Aditya Bersyukur Golkar Beri Lampu Hijau bagi Pasangan Adit-Iwansyah Maju Pilwali Banjarbaru 2020

Kebijakan yang baru, lanjut Mike, akan mampu menjawab aspirasi para mitra secara lebih menyeluruh seperti terbentuknya definisi pelanggaran yang mudah dipahami.

Dia berharap hal ini dapat dikomunikasikan dengan baik sehingga mitra driver dapat menjalankan operasionalnya dengan tenang dan pelanggan mendapatkan pelayanan yang baik.

Terkait dengan permintaan perubahan kebijakan tarif, dia mengatakan, hal ini adalah ranahnya pemerintah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved