Idul Adha 2019

Bacaan Doa Buka Puasa Dzulhijjah 1440 H dan Keutamaan Berpuasa 9 Hari Sebelum Idul Adha 2019/1440 H

Bacaan Doa Buka Puasa Dzulhijjah 1440 H dan keutamaan berpuasa 9 Hari sebelum Idul Adha 2019/1440 H

Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
instagram Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bacaaan do'a buka puasa Dzulhijjah 1440 H dan keutamaan berpuasa 9 Hari sebelum Idul Adha 2019/1440 H.

Hari ini adalah hari ke-2 pelaksanaan puasa dzulhijjah jelang Idul Adha 2019/1440 H.

Pelaksanaan puasa dzulhijjah jelang Idul Adha 2019/1440 H sudah bisa dilakukan sejak kemarin, Jum'at (2/8/2019).

Nah bagi kamu yang melaksanakan ibadah sunnah puasa dzulhijjah hari ini, berikut bacaan do'a buka puasa yang dilafalkan sebelum menyantap makanan dan minuman.

Baca: Niat Puasa Tarwiyah Ada di Sini, Ini Urutan Ibadah di Bulan Dzulhijjah Hingga Idul Adha 2019

 

Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:

Doa Berbuka Puasa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"

Doa Berbuka Puasa 2

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"

Lantas apa saja keistimewaan melaksanakan ibadah sunnah puasa dzulhijjah?

Ustadz Abdul somad pernah memberikan tausyiahnya seputar amalan-amalan serta puasa di bulan Dzulhijjah saat seorang jamaah bertanya.

Mengutip kanal Youtube Thuink Uink yang diunggah pada 22 Juli 2019, jamaah tersebut bertanya pada UStadz Abdul Somad adakah Hadits tentang sunnah puasa di 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam merujuk pada sebuah hadis Nabi Muhammad SAW tentang keutamaan beramal saleh di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Dari hadis tersebut, tak ada hari yang kita boleh beramal saleh pada hari itu lebih dicintai Allah melebihi 10 hari ini.

“Artinya, jika kita rajin beramal saleh selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah, maka Allah akan lebih mencintai kita,” jelasnya.

Apa saja jenis amal salehnya?

Di hadits itu tak ada dijelaskan secara spesifik umat muslim harus melaksanakan ibadah tertentu.

Namun menurut pengamatan para sahabat terhadap Nabi Muhammad SAW, beliau selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah sering berpuasa sunah.

Puasa itu dilaksanakan terhitung sejak 1 Dzulhijjah hingga 9 Zulhijjah, sedangkan pada 10 Zulhijjah tidak karena itu adalah hari raya Idul Adha dan umat Islam dilarang berpuasa di hari itu.

Dalam sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa satu-satunya ibadah yang dinisbatkan nabi ke Allah dan Allah ke nabi adalah puasa.

“Ujar Allah, puasamu untuk-Ku. Maka, dari sini bisa disimpulkan amalan saleh selama bulan Dzulhijjah yang paling utama atau afdol adalah puasa sunah,” tambahnya.

Walau begitu, jika kita ingin melakukan amalan-amalan sunah lainnya tetap dibolehkan, sebab di hadis pertama tadi tak ada diperinci apa saja amal saleh yang bisa dilakukan di bulan mulia ini.

“Mau mengaji Alquran silakan, perbanyak salat sunah, berzikir, dan sebagainya juga boleh. Tak sanggup berpuasa, silakan baca Alquran. Tak sanggup juga baca Alquran, perbanyaklah salat sunah. Tak sanggup juga salat sunah, kerjakan yang paling ringan, zikir, dan sebagainya. Mau dan sanggup mengerjakan semuanya, itu lebih bagus lagi,” terangnya.

Baca: Niat Puasa Tarwiyah Ada di Sini, Ini Urutan Ibadah di Bulan Dzulhijjah Hingga Idul Adha 2019

Ganjaran Pahala di 9 Hari Bulan Dzulhijjah

Pahala berpuasa sunnah bulan Dzulhijjah ini pun setiap harinya berbeda-beda.

Tanggal 1 Dzulhijjah (2 Agustus 2019)

Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.

Tanggal 2 Dzulhijjah (3 Agustus 2019)

Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.

Tanggal 3 Dzulhijjah (4 Agustus 2019)

Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.

Tanggal 4 Dzulhijjah (5 Agustus 2019)

Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.

Tanggal 5 Dzulhijjah (6 Agustus 2016)

Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.

Tanggal 6 Dzulhijjah (7 Agustus 2019)

Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

Tanggal 7 Dzulhijjah (8 Agustus 2019)

Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani berada di antara jemaah Sholat Idul Adha di Lapangan Murjani Banjarbaru, Rabu (22/8/2018)
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani berada di antara jemaah Sholat Idul Adha di Lapangan Murjani Banjarbaru, Rabu (22/8/2018) (banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan)

Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.

Adapun niat puasa Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."

Artinya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah (9 Agustus 2019) dan Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah (10 Agustus 2019).

Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.

Selain itu, bagi yang mengerjakan puasa Tarwiyah memiliki keutamaan mendapatkan keberkahaan hidup serta amal ibadah yang dilipatgandakan.

Adapun niat puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)

Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Keistimewaan puasa Arafah adalah :

Allah akan mengampuni dosa tahun lalu dan dijaga untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.

Keutamaan tersebut juga tertuang dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah al-Anshar:

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).

Tidak hanya itu, melaksanakan Puasa Arafah juga dapat melipatgandakan pahala kita.

Berikut ini niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: "Saya Niat Puasa Sunnah Arafah karena Allah Ta’ala".

Baca: Niat Puasa Tarwiyah Ada di Sini, Ini Urutan Ibadah di Bulan Dzulhijjah Hingga Idul Adha 2019

Banjarmasinpost.co.id/noor masrida

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved