Berita Tanahlaut

Tim Karhutla Tanahlaut Minta Bantuan Helikopter Water Bombing Tangani Api di Desa Pandahan

Satu minggu terakhir, insiden Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) disampaikan oleh Kepala BPBD Kabupaten Tanahlaut, Muhammad Kusri memang meningkat.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
foto kiriman BPBD Tanahlaut untuk Bpost
Kebakaran lahan yang terjadi di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanahlaut 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Satu minggu terakhir, insiden Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) disampaikan oleh Kepala BPBD Kabupaten Tanahlaut, Muhammad Kusri memang meningkat.

Cuaca panas dalam kurun waktu itu sebutnya mempengeruhi banyaknya titik api yang bermunculan.

Dalam satu hari saja, bahkan hanya hitungan jam, beberapa titik api ujarnya terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Sebagaimana kejadian pada Sabtu (3/8/2019) kemaren yakni ada empat titik api dalam waktu bersamaan yang harus ditangani petugas.

Kesiagaan anggota BPBD Tanahlaut dalam menangani api tampak sigap.

Baca: Nasib Luna Maya Setelah Tepati Janji ke Reino Barack, Dilamar Faisal Nasimuddin?

Baca: Sayembara Fantastis Hotman Paris Balas Tantangan Farhat Abbas Soal Bukti Video Porno & Foto Mesum

Baca: Galih Ginanjar Malah Bongkar Jasanya ke Ayah Fairuz A Rafiq, Video Suami Barbie Kumalasari Viral

Baca: 5 Fakta Terbaru Ahok BTP Setelah Nikahi Puput Nastiti Devi, Berkaitan dengan Veronica Tan?

Saat ada informasi di lapangan, tim langsung melakukan pengecekan dan penanganan.

Kemaren pula ujar Kusri karena lokasi tak bisa ditempuh oleh tim, mereka meminta bantuan helikopter water bombing untuk pemadaman kebakaran.

“Ada satu lokasi kemaren yang kami minta bantuan dari helikopter, karena lokasinya jauh yaitu di Desa Pandahan. Tidak bisa ditempuh jalur darat dan kelotok,” ujar Kusri, MInggu (4/8/2019).

Derasnya angin juga mempengaruhi luasan lahan yang terbakar.

Kusri mengatakan, karena angin yang biasanya kencang membuat api lekas melebar.

Namun tim pun ujarnya berupaya cepat menangani.

Pada penanganan Karhutla, telah ada tim gabungan yang berpartisipasi.

Tentunya ujar Kusri mereka juga dibantu oleh relawan pemadam kebakaran, TNI Polri dan Manggala Agni.

Dalam satu kali kejadian Karhutla bisa membakar lahan rata-rata satu hektare.

Sementara jenis lahan yakni bundung, gambut dan hsemak belukar, seperti di Desa Pandahan dan Jorong.

Sementara untuk lahan pertanian, ujar Kusri, masih belum terjadi Karhutla.

Dalam artian masih aman. Kemungkinan pada lahan pertanian terjadi Karhutla di Bulan September.

“Memang ada beberapa kali di Desa Kurau terjadi Karhutla pada lahan pertanian. Tapi tidak banyak. Jadi untuk sementara, lahan pertanian masih aman,” jelasnya.

(banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved