Pengidap HIV
Khawatir Dicap Seperti ini, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tak Berani Sosialisasikan Kondom
Di tengah pencarian, KPA berupaya melakukan pencegahan penularan dengan melakukan penyuluhan kepada orang yang berisiko menyebarkan dan tertular HIV.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Di tengah pencarian, KPA berupaya melakukan pencegahan penularan dengan melakukan penyuluhan kepada orang yang berisiko menyebarkan dan tertular HIV.
Mereka antara lain penyuka pasangan sejenis, mereka yang suka gonta-ganti pasangan dan pengguna narkoba.
"Mereka juga kami ajak ke Puskesmas untuk tes, termasuk apakah mereka mengidap penyakit kelamin,” kata Edi.
Edi menjelaskan usia pengidap HIV bervariasi.
Sebagian besar di rentang 22-55 tahun.
“Yang paling berkontribusi adalah praktik hubungan seks sesama lelaki, kemudian prostitusi," kata dia.
Baca: Ada 600 Pengidap HIV di Banjarbaru yang Belum Ditemukan, Tak Sedikit yang Enggan Berobat
Baca: Anak Yatim dari Kaluarga Miskin Jadi Paskibraka Nasional, Asraf Pinjam Sepatu Robek Ketika Seleksi
Baca: Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska Tayang Live SCTV Bukan di Hari Kemerdekaan, ini Jadwalnya
Selama ini, menurut Edi, pihaknya, dinas kesehatan serta puskesmas tidak berani melakukan penyuluhan tentang kondom.
Padahal kontrasepsi ini dapat mencegah penularan HIV dan penyakit kelamin lainnya.
“Khawatir dicap melegalkan zina karena masyarakat belum siap menerima info tentang kondom. Padahal kalau bukan petugas kesehatan, siapa lagi yang berkompeten melakukan sosialisasi mengenai fungsi kondom,” kata Edi.