Kerusuhan di Manokwari
Stafsus Presiden : Kapolri Harus Periksa dan Tangkap Pelaku Persekusi dan Rasisme di Asrama Papua
Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, meminta polisi menindak tegas seluruh pihak yang telah melakukan persekusi berbau rasisme
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pintu masuk penyelidikan adalah dari video yang disebarkan dan viral di media sosial.
Video itu menampilkan situasi ketika mahasiswa asal Papua di asrama Surabaya didatangi sekelompok ormas, personel Polri dan TNI terkait dugaan penghinaan bendera merah putih, Jumat (16/8/2019) lalu.
"Nanti akan kami coba dalami lagi. Alat bukti dari video itu dulu," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019).
"Video itu didalami dulu, setelah itu barulah siapa orang-orang atau oknum-oknum yang terlibat menyampaikan diksi dalam narasi (rasisme) seperti itu," tuturnya.
Baca: Bupati Tanahlaut, Sukamta Minta Semua Pihak Menahan Diri pada Konflik Keagamaan
Dedi enggan menjelaskan lebih rinci dalam video itu soal siapa dan dari latar belakang mana orang yang melontarkan kalimat berbau rasisme ke mahasiswa Papua.
Selain oknum yang melontarkan kalimat rasisme, polisi juga memburu akun media sosial yang menyebarkan video itu ke medsos.
Menurut Polri, masyarakat di Manokwari terprovokasi oleh konten negatif di media sosial, sehingga kerusuhan pun terjadi.
(Penulis : Ihsanuddin/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stafsus Presiden Minta Polisi Tangkap Pelaku Persekusi dan Rasisme di Asrama Papua", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/20/11532371/stafsus-presiden-minta-polisi-tangkap-pelaku-persekusi-dan-rasisme-di-asrama?page=2.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/aksi-blokade-jalan-oleh-masyarakat-papua-di-manokwari.jpg)