Menteri ATR Sebut Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur, Pemerintah Masih Menunggu ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Memang, kemarin, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, mengatakan ibu kota baru akan berada di Provinsi Kalimantan Timur.

“Iya sudah diputuskan (ibu kota baru, red) di Kalimantan Timur, hanya spesifiknya yang belum,” ujar Sofyan usai rapat Rancangan Undang-Undang Pertanahan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Sofyan menegaskan saat ini pemerintah menunggu tata kelola lahan melalui UU Pertanahan.

RUU akan dibahas di DPR selambat-lambatnya akhir September.

"Nanti kalau sudah diputuskan kita langsung kunci,” papar Sofyan.

Baca: Kalsel Penuhi Semua Persyaratan Menjadi Ibu Kota RI yang Baru, ini Harapan Gubernur Kalsel

Baca: Jeritan Hati Putra Nikita Mirzani dan Sajad Ukra Diungkap Sahabat, Azka Minder Tak Ada Daddy?

Baca: Polri Bakal Rilis SIM Sekalian E-Money & Catatan Pribadi, Resmi Diluncurkan Mulai 22 September 2019

Baca: Tak Ingin Tampil Depan Publik Syahrini dan Reino Barack Absen di Pagelaran Sahabat Rinaldy Yunardi

Dia memaparkan core pertama ibu kota baru akan digarap di lahan seluas 3.000 hektare.

Selanjutnya perluasan lahan ditargetkan mencapai 300 ribu hektare.

Sofyan menyebut dengan adanya UU Pertanahan persoalan spekulan tanah di Kaltim bisa terurai.

“Yang kemarin beredar kan Undang-undang pertanahan akan mengatur pajak progresif. Padahal undang undang ini untuk menjegah spekulan tanah,” urai dia.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menegaskan RUU Pertanahan harus segera diselesaikan untuk dibahas di DPR.

"Waktunya tinggal satu bulan," ujar Tjahjo.