Pentupan Jembatan Sungai Gardu
Merasa Terganggu, Warga Jalan Rahayu Mengadu ke Dinas Perhubungan Kalsel
Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel resmi menutup akses di ujung Jalan Kompleks Rahayu Sungai Gardu dari kendaraan roda empat mulai Kamis (22/8) malam.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel resmi menutup akses di ujung Jalan Kompleks Rahayu Sungai Gardu dari kendaraan roda empat mulai Kamis (22/8) malam.
Keputusan penutupan akses ujung Jalan Rahayu Sungai Gardu ini karena keluhan sejumlah warga Jalan Rahayu merasa terganggu dengan banyaknya lalu lalang kendaraan pascapenutupan Jembatan Sungai Gardu I.
“Iya mulai Kamis (22/8) malam, akses masuk di ujung Jalan Rahayu Sungai Gardu kita tutup resmi dengan empat barrier,” tegas Kasi Managemen Rekaya Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, Rudy Harianto.
Menurut Rudy, dari hasil keputusan tim saat rapat rekayasa lalu lintas, maka untuk kendaraan roda dua tak ada masalah meski Jembatan Sungai Gardu I ditutup.
Baca: Jeritan Hati Putra Nikita Mirzani dan Sajad Ukra Diungkap Sahabat, Azka Minder Tak Ada Daddy?
Baca: Polri Bakal Rilis SIM Sekalian E-Money & Catatan Pribadi, Resmi Diluncurkan Mulai 22 September 2019
Baca: Lewatkan Bulan Madu Cut Meyriska dan Roger Danuarta Mulai Jalankan Syarat Menikah dari Sang Ayah
Untuk jalan tembus Kompleks Rahayu hanya boleh digunakan untuk mobil ambulans, pemadam dan mobil warga setempat.
“Pada kenyataannya kendaraan roda empat dan dua malah banyak lewat Jalan Rahayu. Ini yang dikeluhkan warga Jalan Rahayu sehingga mereka mengadu ke Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel,” katanya.
Ditambahkan Rudy, pihaknya sudah berkomunikasi ke kontraktor pembangunan dua jembatan dan satu box culvert di kawasan Jalan Sungai Lulut.
Ternyata barrier atau pembatas jalan belum dipasang di ujung Jalan Rahayu Sungai Gardu.
“Setiap hari kita monitor arus lalu lintas di Sungai Lulut. Kita sudah minta kontraktor agar memasang barrier di ujung Jalan Rahayu Sungai Gardu sehingga mobil tidak bisa masuk,” katanya.
Ditambahkannya, dampak dari mobil atau roda empat masuk di ujung Jalan Rahayu Sungai Gardu, maka jelas terjadi kemacetan.
Efeknya, di Jalan Rahayu juga menjadi ruwet lalu lintasnya dan otomatis jadi keluhan warga jalan setempat.
“Kan Jalan Rahayu itu jalan perumahan saja, tidak memadai untuk dijadikan jalan alternatif,” katanya.
